Jakarta (ANTARA) - Tarif parkir kendaraan bermotor hingga listrik di Jakarta akan bervariasi, bergantung lolos tidaknya kendaran tersebut melewati uji emis, kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Jadi parkir itu nanti akan ada variasi harga. Anda lolos uji emisi atau tidak, Anda menggunakan listrik atau tidak. Jadi bukan hanya lihat listriknya," ujar Anies di Jakarta, Selasa.

Anies menyebutkan perbedaan tarif parkir DKI Jakarta terkait dengan Pemprov membuat Jakarta lebih bersih, dan membuat Jakarta lebih banyak warga menggunakan kendaraan umum.

Baca juga: Dishub DKI akan benahi angkutan massal sebelum naikkan tarif parkir

"Bagi kami, makin banyak yang menggunakan kendaraan bebas emisi, itu makin baik. Makin banyak yang menggunakan kendaraan umum itu makin baik," ujar dia.

Saat ditanya apakah hal itu mendorong pembelian kendaraan listrik di kalangan masyarakat, Anies tidak mau berkomentar dan menyebutkan hal tersebut tergantung pasar.

"Apakah nanti mau menyewa, apakah mau membeli, apakah mau apa mekanismenya, itu keputusan di level pribadi warga negara, kan kita enggak bisa ngatur," ujarnya.

Baca juga: Tarif parkir akan naik di sejumlah daerah DKI Jakarta

Baca juga: Kenaikkan tarif parkir dinilai bisa bantu urai macet


Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan aplikasi Uji Emisi Elektronik (e-Uji Emisi) bagi perangkat telepon pintar berbasis android agar mempermudah masyarakat melakukan uji emisi kendaraan.

Data pengguna pada aplikasi ini akan disambungkan dengan sistem yang lain dengan tawaran mendapat beberapa keuntungan seperti mendapatkan potongan harga parkir.