BNPB: Kualitas udara Riau-Kalteng membaik meski masih ada titik panas
13 Agustus 2019 22:46 WIB
Dua helikopter melakukan pemadaman kebakaran lahan di Desa Dusun Dua Muara Baru, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Selasa (13/8). Sebanyak lima helikopter dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Mushaful Imam/wpa/wsj. (ANTARA FOTO/MUSHAFUL IMAM)
Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan kualitas udara di Riau dan Kalimantan Tengah mulai membaik meskipun masih ada titik panas yang terdeteksi.
"Kualitas udara di Riau dan Kalimantan Tengah kategori sedang hingga pukul 16.00 WIB. Masih ada titik panas terdeteksi menunjukkan masih terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata Agus melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Agus mengatakan terdapat 56 titik panas yang terdeteksi di Riau dan 144 titik panas di Kalimantan Tengah. Sedangkan di Kalimantan Barat, meskipun terdeteksi 104 titik panas, kualitas udara masih dalam kategori baik.
Sementara itu, meskipun tidak terdeteksi ada titik panas atau titik api, di Sumatera Selatan terdapat asap yang terdeteksi. Namun, Agus tidak menyebutkan bagaimana kualitas udara di Sumatera Selatan.
Pada Selasa juga sempat terdeteksi arah sebaran asap yang keluar dari batas wilayah. Asap teridentifikasi di wilayah Kalimantan Barat dan Serawak, Malaysia.
"Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, pantauan citra satelit Himawari menunjukkan arah angin di Sumatera dan Kalimantan umumnya dari Tenggara ke Barat Laut dan Timur," tuturnya.
Sementara itu, arah sebaran asap di Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan menyebar ke arah Barat Laut, sedangkan Kalimantan Barat mengarah ke Barat Laut dan Timur.
Baca juga: Forkompimda rekomendasi pencabutan status darurat karhutla Aceh Barat
Baca juga: BNPB: Puncak Gunung Batukaru terbakar
"Kualitas udara di Riau dan Kalimantan Tengah kategori sedang hingga pukul 16.00 WIB. Masih ada titik panas terdeteksi menunjukkan masih terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata Agus melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Agus mengatakan terdapat 56 titik panas yang terdeteksi di Riau dan 144 titik panas di Kalimantan Tengah. Sedangkan di Kalimantan Barat, meskipun terdeteksi 104 titik panas, kualitas udara masih dalam kategori baik.
Sementara itu, meskipun tidak terdeteksi ada titik panas atau titik api, di Sumatera Selatan terdapat asap yang terdeteksi. Namun, Agus tidak menyebutkan bagaimana kualitas udara di Sumatera Selatan.
Pada Selasa juga sempat terdeteksi arah sebaran asap yang keluar dari batas wilayah. Asap teridentifikasi di wilayah Kalimantan Barat dan Serawak, Malaysia.
"Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, pantauan citra satelit Himawari menunjukkan arah angin di Sumatera dan Kalimantan umumnya dari Tenggara ke Barat Laut dan Timur," tuturnya.
Sementara itu, arah sebaran asap di Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan menyebar ke arah Barat Laut, sedangkan Kalimantan Barat mengarah ke Barat Laut dan Timur.
Baca juga: Forkompimda rekomendasi pencabutan status darurat karhutla Aceh Barat
Baca juga: BNPB: Puncak Gunung Batukaru terbakar
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: