Belanjar budaya, 3 mahasiswa asing membatik tema kemerdekaan
13 Agustus 2019 19:06 WIB
Sejumlah mahasiswa asing menunjukkan kain yang sudah diberikan malam dengan motif batik yang bertemakan kemerdekaan. (Foto: Dok.)
Kudus (ANTARA) - Universitas Muria Kudus (UMK) Jawa Tengah mengajak tiga mahasiswa asal Vietnam dan Thailand yang belajar budaya dan Bahasa Indonesia untuk membatik dengan tema kemerdekaan, Selasa.
Ketiga mahasiswa tersebut, yakni Thi Phuong Mai Nguyen dari Hanoi University, Thi Phuong Nguyen dari University of Social Science and Humanities, serta Sulaiman dari Thailand yang kuliah di salah satu universitas di Jawa Tengah.
Selain itu, Hiue Nhat Pham dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hanoi, Vietnam yang ikut belajar membatik di Sanggar Muria Batik Kudus.
Salah satu mahasiswa asing, Thi Phuong Mai Nguyen, mengakui membatik ternyata tidak mudah karena membutuhkan ketelitian dan ketekunan.
"Meskipun demikian, setelah mengetahui teknik mencanting yang awalnya sulit akhirnya bisa juga membatik," ujarnya.
Ia mengakui menyukai batik karena motifnya cukup unik dan menarik.
Kedatangannya ke Kudus, kata dia, dalam rangka belajar budaya dan Bahasa Indonesia lewat program Living In Asia (Lisia) yang dilaksanakan UMK.
Selain membatik, dirinya juga belajar tentang kopi muria, mulai dari melihat kebun kopi hingga proses pembuatannya.
Pemilik Muria Batik Kudus Yuli Astuti mengatakan untuk pelatihan membatik memang diberikan materi dasar, agar mereka mengetahui.
Kali ini, dirinya memberikan gambar yang akan dibatik dengan tema kemerdekaan, Bhineka Tunggal Ika, karena beberapa hari lagi akan dilakukan peringatan HUT Ke-74 Kemerdekaan Indonesia.
"Kami memberi mereka gambar burung garuda, pulau Indonesia hingga bendera Indonesia yang disandingkan bendera Vietnam dan Thailand," katanya.
Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UMK Mutohhar mengatakan kegiatan itu rangkaian acara Living In Asian yang digelar UMK yang salah satunya mengenalkan budaya dan potensi lokal kepada mahasiswa asing.
Ia mengatakan kegiatan itu bisa berjalan karena sudah ada kerja sama antara UMK, KBRI, dan pihak universitas di Vietnam.
Program kedua kalinya, giliran KBRI yang mengirimkan delegasi mahasiswa untuk belajar budaya Indonesia, khususnya di Kudus.
Ia mengatakan membatik sudah dikenal lebih luas, terutama di Asia Tenggara.
"Batik memang sudah dikenal luas karena ketika ada pameran batik yang dilaksanakan KBRI, Batik Kudus bisa ikut di dalamnya," ujarnya.
Pada kesempatan itu, mahasiswa asing juga diajak menikmati kopi, mulai melihat kebun hingga proses membuat dan menyeduh kopi.
Selain itu, dikenalkan dengan Menara Kudus, apalagi di Vietnam ada bangunan yang mirip dengan Menara Kudus. Mereka juga akan diajak mengunjungi Karimunjawa, Jepara untuk mengenalkan tempat wisata Karimunjawa.
Baca juga: Masuki bulan kemerdekaan, Presiden Jokowi membatik Garuda Nusantara
Baca juga: Warga binaan Rutan Kudus dapatkan pelatihan membatik
Baca juga: Masyarakat Austria antusias belajar membatik
Ketiga mahasiswa tersebut, yakni Thi Phuong Mai Nguyen dari Hanoi University, Thi Phuong Nguyen dari University of Social Science and Humanities, serta Sulaiman dari Thailand yang kuliah di salah satu universitas di Jawa Tengah.
Selain itu, Hiue Nhat Pham dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hanoi, Vietnam yang ikut belajar membatik di Sanggar Muria Batik Kudus.
Salah satu mahasiswa asing, Thi Phuong Mai Nguyen, mengakui membatik ternyata tidak mudah karena membutuhkan ketelitian dan ketekunan.
"Meskipun demikian, setelah mengetahui teknik mencanting yang awalnya sulit akhirnya bisa juga membatik," ujarnya.
Ia mengakui menyukai batik karena motifnya cukup unik dan menarik.
Kedatangannya ke Kudus, kata dia, dalam rangka belajar budaya dan Bahasa Indonesia lewat program Living In Asia (Lisia) yang dilaksanakan UMK.
Selain membatik, dirinya juga belajar tentang kopi muria, mulai dari melihat kebun kopi hingga proses pembuatannya.
Pemilik Muria Batik Kudus Yuli Astuti mengatakan untuk pelatihan membatik memang diberikan materi dasar, agar mereka mengetahui.
Kali ini, dirinya memberikan gambar yang akan dibatik dengan tema kemerdekaan, Bhineka Tunggal Ika, karena beberapa hari lagi akan dilakukan peringatan HUT Ke-74 Kemerdekaan Indonesia.
"Kami memberi mereka gambar burung garuda, pulau Indonesia hingga bendera Indonesia yang disandingkan bendera Vietnam dan Thailand," katanya.
Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UMK Mutohhar mengatakan kegiatan itu rangkaian acara Living In Asian yang digelar UMK yang salah satunya mengenalkan budaya dan potensi lokal kepada mahasiswa asing.
Ia mengatakan kegiatan itu bisa berjalan karena sudah ada kerja sama antara UMK, KBRI, dan pihak universitas di Vietnam.
Program kedua kalinya, giliran KBRI yang mengirimkan delegasi mahasiswa untuk belajar budaya Indonesia, khususnya di Kudus.
Ia mengatakan membatik sudah dikenal lebih luas, terutama di Asia Tenggara.
"Batik memang sudah dikenal luas karena ketika ada pameran batik yang dilaksanakan KBRI, Batik Kudus bisa ikut di dalamnya," ujarnya.
Pada kesempatan itu, mahasiswa asing juga diajak menikmati kopi, mulai melihat kebun hingga proses membuat dan menyeduh kopi.
Selain itu, dikenalkan dengan Menara Kudus, apalagi di Vietnam ada bangunan yang mirip dengan Menara Kudus. Mereka juga akan diajak mengunjungi Karimunjawa, Jepara untuk mengenalkan tempat wisata Karimunjawa.
Baca juga: Masuki bulan kemerdekaan, Presiden Jokowi membatik Garuda Nusantara
Baca juga: Warga binaan Rutan Kudus dapatkan pelatihan membatik
Baca juga: Masyarakat Austria antusias belajar membatik
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: