Iran: Inggris mungkin segera bebaskan tanker Iran
13 Agustus 2019 17:44 WIB
Kapal patroli Angkatan Laut Kerajaan Inggris berjaga di sekitar kapal tanker minyak Iran Grace 1 yang berlabuh setelah disita oleh Marinir Kerajaan Inggris di tengah perairan Mediterania Inggris atas dugaan pelanggaran sanksi terhadap Suriah, di Selat Gibraltar, selatan Spanyol, Sabtu (20/7/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Jon Nazca/djo/wsj.
Dubai (ANTARA) - Iran pada Selasa mengatakan bahwa Inggris mungkin segera membebaskan tanker minyak Grace 1 miliknya, setelah beberapa dokumen yang dipertukarkan dapat membantu pembebasan tanker tersebut.
"Inggris tertarik untuk membebaskan tanker minyak Grace 1 milik Iran ... menyusul pertukaran sejumlah dokumen. Kami berharap pembebasan akan segera terjadi," kata Wakil Ketua Organisasi Maritim dan Pelabuhan Iran, Jalil Eslami dalam sambutannya yang dilaporkan Kantor Berita IRNA.
Baca juga: Inggris kepada Iran: Takkan ada pertukaran tanker
Marinir Kerajaan Inggris menyita tanker minyak Iran pada 4 Juli di lepas pantai Gibraltar di wilayah Mediterania Inggris. Mereka diduga melanggar sanksi Uni Eropa dengan mengirim minyak ke Suriah, tuduhan yang dibantah oleh Iran.
"Kapal itu disita berdasarkan tuduhan palsu ... kapal itu belum dibebaskan," kata Eslami.
Baca juga: Iran janji bakal amankan Selat Hormuz
Dua pekan pascapenyitaan tanker Iran, Pengawal Revolusi Iran (IRGC) menahan sebuah tanker milik Inggris, Stena Impero, di dekat Selat Hormuz. IRGC menuduh mereka melakukan pelanggaran. Sementara itu, Inggris menganggap tindakan itu sebagai aksi balasan ilegal.
Baca juga: Inggris tolak barter tanker dengan Iran
Sumber: Reuters
"Inggris tertarik untuk membebaskan tanker minyak Grace 1 milik Iran ... menyusul pertukaran sejumlah dokumen. Kami berharap pembebasan akan segera terjadi," kata Wakil Ketua Organisasi Maritim dan Pelabuhan Iran, Jalil Eslami dalam sambutannya yang dilaporkan Kantor Berita IRNA.
Baca juga: Inggris kepada Iran: Takkan ada pertukaran tanker
Marinir Kerajaan Inggris menyita tanker minyak Iran pada 4 Juli di lepas pantai Gibraltar di wilayah Mediterania Inggris. Mereka diduga melanggar sanksi Uni Eropa dengan mengirim minyak ke Suriah, tuduhan yang dibantah oleh Iran.
"Kapal itu disita berdasarkan tuduhan palsu ... kapal itu belum dibebaskan," kata Eslami.
Baca juga: Iran janji bakal amankan Selat Hormuz
Dua pekan pascapenyitaan tanker Iran, Pengawal Revolusi Iran (IRGC) menahan sebuah tanker milik Inggris, Stena Impero, di dekat Selat Hormuz. IRGC menuduh mereka melakukan pelanggaran. Sementara itu, Inggris menganggap tindakan itu sebagai aksi balasan ilegal.
Baca juga: Inggris tolak barter tanker dengan Iran
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: