Riyadh (ANTARA) - Kolonel Turki Al Malki, Juru Bicara Koalisi bagi Pemulihan Keabsahan di Yaman, mengatakan kemenangan Tentara Nasional Yaman --yang didukung koalisi-- pada kenyataannya membuat bingung pemimpin milisi gerilyawan.
Mereka menggunakan media mereka yang menyesatkan dan senjata tersembunyi untuk menyebarkan ilusi.
Kolonel Al Malki, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Arab Saudi, SPA --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa, mengatakan kemenangan nyata dan sesungguhnya dicapai oleh Tentara Nasional Yaman, dengan dukungan pasokan koalisi untuk membebaskan wilayah Yaman.
Baca juga: Koalisi pimpinan Saudi bergerak lawan separatis yang kuasai Aden
Koalisi pimpinan Arab Saudi juga bertujuan memulihkan negara dari cengkeraman milisi gerilyawan yang telah menderita kehilangan anggota dan harta. Dan semuanya tak ada kecuali dusta dan mendorong ilusi dalam upaya menaikkan moral anasir pelaku teror.
Sebelumnya, kata Al Malki, sebagian besar dari mereka telah meninggalkan posisi mereka dalam menghadapi pukulan menyakitkan dan kekalahan demi kekalahan. Oleh karena itu mereka menyebarkan propaganda yang menyesatkan suku Yaman untuk melibatkan anak-anak mereka dalam pertempuran yang mengakibatkan kematian di kalangan pimpinan milisi tersebut.
Baca juga: Koalisi Saudi serang zona ancaman bagi pemerintah Yaman
Kolonel Al Malki menyatakan masyarakat Yaman menolak kudeta dan ideologi milisi rasis dan sektarian itu, dan pelanggaran besar mereka terhadap rakyat Yaman melalui pembunuhan tanpa pengadilan, penghilangan, penyimpanan senjata di daerah permukiman, penembakan rudal balistik yang jatuh di daerah sipil, penggunaan perisai manusia, pembunuhan para pemimpin dan penyingkiran sosial rakyat Yaman.
Baca juga: Koalisi Saudi : Pemimpin senior al Houthi tewas dalam operasi internal
Sumber: SPA Arab Saudi
Komando pasukan gabungan koalisi pulihkan keabsahan di Yaman
13 Agustus 2019 17:08 WIB
Koalisi pimpinan Arab Saudi siap mengerahkan "pasukan dengan kekuatan terukur" ke Yaman (Reuters)
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: