Serang (ANTARA) - Polres Serang Kota masih mendalami motif dugaan pembunuhan sekeluarga di Gegeneng, Desa Sukadalem, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, yang menewaskan suami bernama Rustandi (32) dan anaknya Alwi (4) serta melukai istrinya Siti Sadiah (25).

"Kita lagi dalami apakah ini bagian dari perampokan atau murni pembunuhan dengan memeriksa keluarga terdekat korban," kata Kasat Reskrim Polres Serang Kota AKP Ivan Adhitira di Serang, Banten, Selasa.

Ivan mengatakan, dari lokasi pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti seperti seprei, bantal dan batako yang terdapat bercak darah.

"Untuk barang bukti senjata tajam tidak ditemukan di lokasi. Kita terus dalami," kata dia.

Kepolisan juga menerjunkan anjing pelacak guna mencari barang bukti yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa Rustadi dan anaknya Alwi (4) serta melukai Siti Sadiyah .

"Ya benar kita terjunkan anjing pelacak juga. Karena didapati ada bercak darah di jalan," katanya.

Baca juga: Satu keluarga di Waringinkurung Serang diduga jadi korban pembunuhan
Baca juga: Polres Bangkalan tangkap pelaku pembunuhan warga
Baca juga: Keluarga minta hakim vonis mati pembunuh alumni IPB


Ivan Adhitira mengungkapkan terdapat luka tusukan di tubuh korban dugaan pembunuhan sekeluarga di Kampung Gegeneng, Desa Sukadalem, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang tersebut.

"Kondisi korban ditemukan terdapat luka tusukan di bagian kepala, ada tiga tusukan bagian kepala, Untuk anaknya tidak terdapat luka tusukan, kemungkinan karena benda tumpul atau pukulan atau bantingan," kata Ivan.

Satu keluarga yang diduga menjadi korban pembunuhan di Kampung Gegeneng, Desa Sukadalem, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang ditemukan bersimbah darah di ruang keluarga, Selasa pagi.

"Tadinya mau ngambil alat di dalam rumah. Pintunya sudah kebuka. Pas masuk ke dalam ruangan tengah (keluarga) ngeliat darah. Udah tuh saya pingsan," kata Asgari, tetangga korban yang pertama kali mengetahui kejadian tersebut.

Mengetahui penghuni rumah tergeletak bersimbah darah, Asgari yang sehari bekerja sebagai tukang bangunan itu melaporkan ke warga lainnya.

"Terakhir ketemu itu kemarin, masih kerja sama saya," kata dia.