Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menyebutkan pihaknya memutuskan mempertahankan taruna Akademi Militer (Akmil), Enzo Zenz Allie sebagai calon perwira di Akmil, Magelang, lantaran indeks bernegaranya nilainya bagus.

"Hal ini berdasarkan tes tambahan dari alat ukur alternatif yang dilakukan oleh TNI AD pada Sabtu (10/8) dan Minggu (11/8)," kata KSAD saat jumpa pers di Mabesad, Jakarta, Rabu.

Baca juga: TNI AD pertahankan Enzo Allie

Baca juga: Mabes TNI dalami keterkaitan Enzo Allie dengan HTI

Baca juga: Panglima TNI: Enzo memenuhi syarat sebagai prajurit


Hasilnya, lanjut Andika, Enzo memiliki nilai 84 persen atau 5,9 dari maksimal 7 untuk Indeks Moderasi Bernegara.

Ia menjelaskan, pihaknya melakukan "self assessment" dan self report atau pengambilan data eksplisit terhadap Enzo Zenz Allie dan 364 siswa taruna akademi militer lainnya.

"Jadi bukan hanya Enzo, kami random dan sama sekali tidak ada desain. Kami putuskan Enzo dan 364 taruna lain tetap kita pertahankan di Akmil," kata Jenderal bintang empat ini.

Selain itu, dari tes seleksi awal yang dilakukan, pihaknya juga melihat latar belakang para calon perwira tersebut saat mengukur mental psikologi dan ideologi, termasuk Enzo.

"Tapi kan yang bersangkutan (Enzo) tidak (terbukti bermasalah dalam ideologi). Apa orang tuanya, keluarganya berpengaruh, mungkin ada, tapi kan tidak harus. Yang lebih bagus kita konfirm dulu yang bersangkutan," ujarnya.

Namun demikian, dirinya mengingatkan kepada seluruh keluarga taruna Akmil, termasuk keluarga Enzo untuk memberikan dukungan agar taruna-taruna yang tengah berada di Akmil, Magelang bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.

KSAD pun menegaskan bahwa penilaian terhadap Enzo dan para taruna yang lain tetap dilakukan hingga 4 tahun ke depan.

"Bila dalam perjalanannya ada masalah yang muncul, bisa dikeluarkan oleh TNI AD," tegasnya.

Enzo sempat menarik perhatian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan videonya viral di media sosial setelah diajak berbicara dalam bahasa Prancis oleh Panglima.

Enzo diketahui memang fasih berbicara empat bahasa yaitu bahasa Prancis, bahasa Inggris, bahasa Arab, dan bahasa Indonesia.

Dia lahir di Prancis, tapi pindah ke Indonesia pada usia 13 tahun setelah ayahnya meninggal dunia dan memiliki status WNI.

Namun, dia diduga terpapar gerakan HTI yang diketahui dari salinan gambar media sosial Facebook.