Ahok: Masih banyak yang lebih cocok jadi menteri
13 Agustus 2019 16:40 WIB
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) berjalan bersama anggota DPR terpilih Yohanis Fransiskus Lema saat berada di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (13/8/2019). (ANTARA News/Kornelis Kaha)
Kupang (ANTARA) - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan bahwa masih banyak yang lebih baik dari dirinya untuk ditempatkan sebagai menteri di Kabinet Kerja Jilid II.
"Masih banyak yang lebih baik dari saya, untuk ditempatkan menjadi menteri," katanya kepada wartawan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa.
Hal ini disampaikannya usai berdialog dengan sejumlah tokoh agama di Kota Kupang serta akademisi dari beberapa universitas di ibu kota provinsi berbasis kepulauan itu.
Pria yang saat ini lebih suka dipanggil dengan sebutan BTP tersebut menambahkan bahwa siapapun yang menjadi menteri di kabinet pimpinan Presiden Jokowi, semua penunjukan adalah kewenangan presiden.
"Semuanya itu kewenangan dari Presiden Jokowi. Saya tugasnya jalan-jalan ke daerah saja," kata dia.
Menurut dia, dirinya tak akan masuk dalam struktur Kabinet Kerja Jilid II Presiden Jokowi. "Saya kira saya tidak ya," ujar dia.
Baca juga: Saat Mega bela Ahok di Kongres PDIP
Baca juga: Ahok juga sampaikan duka wafatnya Mbah Moen
Baca juga: Ahok bangga Batavia Madrigal Singers tampil di ICFM 2019
Sementara itu terkait menjadi gubernur NTT untuk periode 2024, dia mengatakan tak ingin menjadi gubernur NTT.
"Pak Viktor masih memimpin dengan bagus kok," kata dia.
Dia juga mengaku bahwa kedatangannya ke Kota Kupang dengan tujuan ingin berinvestasi pakan ternak di salah satu kabupaten di Pulau Timor.
Selain ingin berinvestasi dan berdialog dengan tokoh agama dan akademisi, dia juga dijadwalkan berdialog dengan masyarakat Kota Kupang mulai pukul 17.00 Wita.
"Masih banyak yang lebih baik dari saya, untuk ditempatkan menjadi menteri," katanya kepada wartawan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa.
Hal ini disampaikannya usai berdialog dengan sejumlah tokoh agama di Kota Kupang serta akademisi dari beberapa universitas di ibu kota provinsi berbasis kepulauan itu.
Pria yang saat ini lebih suka dipanggil dengan sebutan BTP tersebut menambahkan bahwa siapapun yang menjadi menteri di kabinet pimpinan Presiden Jokowi, semua penunjukan adalah kewenangan presiden.
"Semuanya itu kewenangan dari Presiden Jokowi. Saya tugasnya jalan-jalan ke daerah saja," kata dia.
Menurut dia, dirinya tak akan masuk dalam struktur Kabinet Kerja Jilid II Presiden Jokowi. "Saya kira saya tidak ya," ujar dia.
Baca juga: Saat Mega bela Ahok di Kongres PDIP
Baca juga: Ahok juga sampaikan duka wafatnya Mbah Moen
Baca juga: Ahok bangga Batavia Madrigal Singers tampil di ICFM 2019
Sementara itu terkait menjadi gubernur NTT untuk periode 2024, dia mengatakan tak ingin menjadi gubernur NTT.
"Pak Viktor masih memimpin dengan bagus kok," kata dia.
Dia juga mengaku bahwa kedatangannya ke Kota Kupang dengan tujuan ingin berinvestasi pakan ternak di salah satu kabupaten di Pulau Timor.
Selain ingin berinvestasi dan berdialog dengan tokoh agama dan akademisi, dia juga dijadwalkan berdialog dengan masyarakat Kota Kupang mulai pukul 17.00 Wita.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: