Beijing (ANTARA) - Sedikitnya 45 orang tewas dan 16 orang lagi hilang setelah Topan Lekima memasuki China Daratan di bagian timur negeri itu, demikian laporan Kantor Berita China, Xinhua.

Topan mematikan Lekima --topan kesembilan tahun ini-- menerjang Provinsi Zhejiang di pantai China Timur dan mengakibatkan tanah longsor pada Sabtu pagi (10/8).

Lebih dari satu juta orang telah diungsikan dari rumah mereka, kata laporan itu, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa. Ia menambahkan topan tersebut mengakibatkan kerugian ekonomi sebesar 16,6 miliar yuan (2,3 miliar dolar AS).

Pada Jumat pagi, Pusat Meteorologi Nasional China mengeluarkan peringatan merah, tingkat tertinggi, buat Topan Lekima, dengan kecepatan maksimum angin mencapai 209 kilometer per jam.

Sejak Jumat, lebih dari 1.000 penerbangan, layanan kereta dan feri telah dibatalkan di banyak bagian China Timur.

Topan itu diperkirakan melanda wilayah pantai lain di Shandong pada Minggu malam, kata Xinhua --yang mengutip Pusat Meteorologi Nasional.

Topan Lekima mempengaruhi lalu-lintas udara serta kehidupan sehari-hari rakyat. Bandar udara lokal harus menyesuaikan 47 penerbangan dan semua sekolah taman kanak-kanak serta sekolah dasar dan sekolah menengah ditutup.

Baca juga: KJRI Shanghai pastikan tidak ada WNI korban topan Lekima

Baca juga: Korban jiwa akibat topan di China Timur naik jadi 30