Palembang (ANTARA) - Seorang warga negara asing asal Rusia yang menjadi tenaga engineer pesawat pembom air (water bombing) di Sumatera Selatan meninggal dunia karena sakit pada Minggu (11/8).

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan Ansori di Palembang, Selasa, membenarkan mengenai hal ini ketika dikonfirmasi ANTARA.

WNA atas nama Andrey Sushakov (43) ini diketahui bertugas sebagai tenaga teknik untuk unit pesawat water boombing yang disewa oleh BNPB sejak Juni 2019, yakni tepatnya sebagai ground engineer RA-22583 dari PT Bumame Utama Indonesia.

“Saat ini jenazah Andrey masih di RS Siloam, menunggu kedatangan keluarganya dari Rusia. Karena yang bersangkutan ini meninggalnya karena sakit, maka prosedurnya tidak terlalu merepotkan,” kata dia.

Ansori menjelaskan, semula Andrey mengalami sakit karena kesulitan bernapas pada 8 Agustus 2018 sekitar pukul 17.00 WIB sehingga dirujuk ke RS Siloam. Saat sakit itu, Andrey sebenarnya dalam keadaan libur bertugas.

Dokter menyatakan bahwa yang bersangkutan terindikasi mengalami penyempitan pembuluh darah di otak sehingga langsung masuk dalam perawatan intensif di ICU.

Lalu pada Minggu (11/8) pukul 17.45 WIB, pihak Rumah Sakit Siloam menghubungi BPBD Sumsel dan menyatakan bahwa yang bersangkutan sudah meninggal sekitar pukul 17.35 WIB.

Meski yang bersangkutan dinyatakan meninggal karena sakit, pemerintah Indonesia tetap melakukan autopsi mengingat hal itu menjadi persyaratan dari negara asal yakni Rusia. Proses autopsi ini juga menunggu persetujuan dari keluarga Andrey.

“Ini kami sedang menunggu kedatangan keluarganya, sementara ini jasad masih di RS Siloam,” kata dia.

Sementara itu, meninggalnya kru pesawat water boombing di Sumatera Selatan ini bukan kali pertama, sebelumnya pada 2016, seorang Warga Negara Asing (WNA) dari Tajikistan bernama Yunusov Abduvokhid (47), mendadak meninggal dunia di kamar Hotel Emilia yang berlokasi di kawasan Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang, Kamis (4/8), yang diduga karena terlalu banyak minum alkohol.


Baca juga: Satu helikopter "Water Bombing" bantu padamkan karhutla di Bengkalis
Baca juga: BNPB siap tambah helikopter atasi karhutla Kalteng