Kapolda: Tak ada penambahan pasukan ke Ilaga
13 Agustus 2019 13:31 WIB
Kapolda Papua Irjen Polisi Rudolf Rodja bersama sejumlah pejabat utama Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah Brigadir Polisi Anumerta Hedar di Bandara Mozes Kilangin Timika, Selasa (13/8/2019). ANTARA/Evarianus Supar/aa.
Timika (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Rudolf Rodja menegaskan tidak ada penambahan pasukan ke wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak pascapenyanderaan dan penembakan Brigadir Polisi Hedar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata/KKB pada Senin (12/8).
"Tidak ada perkuatan pasukan ke sana, tetap seperti biasa," kata Irjen Rodja di Timika, Selasa.
Kapolda mengatakan Polri didukung TNI tetap melaksanakan penugasan seperti biasa sesuai standar operasi prosedur (SOP) yang telah ditentukan di wilayah-wilayah rawan gangguan KKB baik di Nduga, Puncak dan daerah lainnya di Papua.
"Kami sedang mendalami kejadian ini, saat ini pun sedang melakukan pengejaran terhadap para pelaku," katanya.
Kapolda menambahkan, Brigadir Polisi Hedar gugur saat sedang menjalankan tugas penyelidikan.
Pangkatnya dinaikan satu tingkat lebih tinggi menjadi Brigadir Polisi dari sebelumnya berpangkat Briptu Polisi.
Pada Selasa siang, jenazah Brigadir Polisi Anumerta Hedar diterbangkan dari Timika menggunakan pesawat Sriwijaya Air ke Makassar, Sulawesi Selatan untuk dikebumikan di kampung halamannya.
Sebelumnya dilakukan upacara penghormatan jenazah Brigadir Polisi Anumerta Hedar di samping Terminal Penumpang Bandara Mozes Kilangin Timika dipimpin langsung oleh Kapolda Papua Irjen Rudolf Rodja.
Hadir dalam upacara itu, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, Kasat Brimob Polda Papua Kombes Pol Jermias Rontini dan sejumlah pejabat teras di lingkungan Polda Papua dan Kodam Cenderawasih.
Peristiwa nahas yang menimpa Brigadir Hedar berawal saat dia bersama rekannya Bripka Alfonso Wakum hendak melaksanakan tugas penyelidikan.
Keduanya berboncengan dengan sepeda motor menuju sebuah perkampungan di wilayah Kabupaten Puncak.
Saat melintas di Kampung Usir, Brigadir Hedar dipanggil oleh seorang temannya. Bripka Alfonso yang mengendarai motor kemudian menghentikan kendaraan.
Brigadir Hedar lalu menghampiri temannya tersebut dan berbincang-bincang.
Tiba-tiba sekelompok orang diduga KKB Papua, datang dan langsung membawa (menyandera) Briptu Heidar.
Bripka Alfonso berhasil menyelamatkan diri dengan sepeda motor lalu melaporkan peristiwa tersebut ke Pos Polisi di Kago, Kabupaten Puncak.
Brigadir Hedar kemudian ditemukan telah meninggal dunia pada Senin (12/8) sekitar pukul 17.30 WIT, tak jauh dari lokasi yang dilaporkan sempat terjadi penyanderaan.
"Tidak ada perkuatan pasukan ke sana, tetap seperti biasa," kata Irjen Rodja di Timika, Selasa.
Kapolda mengatakan Polri didukung TNI tetap melaksanakan penugasan seperti biasa sesuai standar operasi prosedur (SOP) yang telah ditentukan di wilayah-wilayah rawan gangguan KKB baik di Nduga, Puncak dan daerah lainnya di Papua.
"Kami sedang mendalami kejadian ini, saat ini pun sedang melakukan pengejaran terhadap para pelaku," katanya.
Kapolda menambahkan, Brigadir Polisi Hedar gugur saat sedang menjalankan tugas penyelidikan.
Pangkatnya dinaikan satu tingkat lebih tinggi menjadi Brigadir Polisi dari sebelumnya berpangkat Briptu Polisi.
Pada Selasa siang, jenazah Brigadir Polisi Anumerta Hedar diterbangkan dari Timika menggunakan pesawat Sriwijaya Air ke Makassar, Sulawesi Selatan untuk dikebumikan di kampung halamannya.
Sebelumnya dilakukan upacara penghormatan jenazah Brigadir Polisi Anumerta Hedar di samping Terminal Penumpang Bandara Mozes Kilangin Timika dipimpin langsung oleh Kapolda Papua Irjen Rudolf Rodja.
Hadir dalam upacara itu, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, Kasat Brimob Polda Papua Kombes Pol Jermias Rontini dan sejumlah pejabat teras di lingkungan Polda Papua dan Kodam Cenderawasih.
Peristiwa nahas yang menimpa Brigadir Hedar berawal saat dia bersama rekannya Bripka Alfonso Wakum hendak melaksanakan tugas penyelidikan.
Keduanya berboncengan dengan sepeda motor menuju sebuah perkampungan di wilayah Kabupaten Puncak.
Saat melintas di Kampung Usir, Brigadir Hedar dipanggil oleh seorang temannya. Bripka Alfonso yang mengendarai motor kemudian menghentikan kendaraan.
Brigadir Hedar lalu menghampiri temannya tersebut dan berbincang-bincang.
Tiba-tiba sekelompok orang diduga KKB Papua, datang dan langsung membawa (menyandera) Briptu Heidar.
Bripka Alfonso berhasil menyelamatkan diri dengan sepeda motor lalu melaporkan peristiwa tersebut ke Pos Polisi di Kago, Kabupaten Puncak.
Brigadir Hedar kemudian ditemukan telah meninggal dunia pada Senin (12/8) sekitar pukul 17.30 WIT, tak jauh dari lokasi yang dilaporkan sempat terjadi penyanderaan.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Tags: