Piala AFF U-18
Konjen RI ingatkan peserta Piala AFF jaga persaudaraan ASEAN
12 Agustus 2019 22:05 WIB
Konjen Indonesia untuk Ho Chi Minh, Hanif Salim (kanan) bersama Ketua Panitia Pameran VIA Expo 2019, Luong Thi Xuan (kedua kanan) menghadiri jumpa pers di Provinsi Ho Chi Minh, Vietnam, Senin (12/8/2019). . ANTARA FOTO/Yusran Uccang/ama
Ho Chi Minh City (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (RI) untuk Ho Chi Minh City, Vietnam Hanif Salim mengingatkan peserta kejuaraan Piala AFF U-18 2019 Vietnam tetap menjaga rasa persaudaraan dan menghindari konflik dalam setiap pertandingan.
Hal tersebut disampaikan usai menyaksikan laga antara timnas Indonesia dan Laos di Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh City, Senin, yang sempat diwarnai aksi dorong antar pemain saat pertandingan baru saja usai.
"Saya minta jangan terbawa emosi, karena kita saudara ASEAN. Kalau menunjukkan setia kawan itu boleh, tapi jangan memukul atau kekerasan. Mereka saudara kita di ASEAN," kata Hanif Salim.
Setiap pemain, kata dia, harus menjunjung sportifitas dan harus menghindari tindakan-tindakan yang justru mencoreng tali persaudaraan dan esensi kompetisi olahraga. Termasuk jika melihat wasit melakukan kesalahan penilaian, pemain berhak untuk mengingatkan wasit namun dengan cara yang sopan dan benar.
"Kalau wasitnya tidak benar harus diingatkan, jangan didiamkan juga. Justru kalau dibiarkan malah kita yang dianggap remeh," pungkas Hanif menambahkan.
Pada pertandingan melawan Laos, skuat Garuda Nusantara berhasil meraih kemenangan 2-1 melalui satu gol dari Amiruddin Bagus Kahfi dan satu gol bunuh diri pemain Loas Laos, Anoulack Vannalath pada menit 90. Sedangkan gol lawan dicetak oleh Alounnay Lounlasy.
Baca juga: Gol bunuh diri Laos pastikan Indonesia menang 2-1
Timnas asuhan Fakhri Husaini ini harus menghadapi pertahanan yang sangat kuat dari tim Laos bahkan terpaksa nihil gol di babak pertama, berbeda dengan tiga laga sebelumnya yang mampu mencetak gol perdana pada menit-menit awal pertandingan.
Konjen Hanif juga turut mengomentari penampilan timnas tersebut. Secara keseluruhan pihaknya sangat bangga dengan permainan timnas yang tidak kenal menyerah, namun ia juga memberikan masukan pada strategi yang dinilai terlalu mengedepankan pertahanan di babak pertama.
Ia menilai, permainan di lini pertahanan terlalu lama sehingga justru mengurangi tekanan dari lini penyerang ke lawan.
"Kalau mau cepat menang tadi seharusnya inisiatif dikasih ke pemain tengah dan depan. Saya lihat memang ada sifat bermain di lini pertahanan, ini berbahaya karena akhirnya permainan kita yang jadi kalah cepat," pungkas pria yang gemar bermain sepak bola ini.
Meski begitu ia sangat senang dengan hasil pertandingan tersebut yang dimenangkan berkat kegigihan pemain timnas U-18.
"Mereka gigih sekali, yang awalnya tertinggal 1-0 justru bisa membalik keadaan jadi 2-1. Selamat untuk timnas!," katanya dengan semangat.
Baca juga: Pelatih paparkan kendala hadapi Laos
Hal tersebut disampaikan usai menyaksikan laga antara timnas Indonesia dan Laos di Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh City, Senin, yang sempat diwarnai aksi dorong antar pemain saat pertandingan baru saja usai.
"Saya minta jangan terbawa emosi, karena kita saudara ASEAN. Kalau menunjukkan setia kawan itu boleh, tapi jangan memukul atau kekerasan. Mereka saudara kita di ASEAN," kata Hanif Salim.
Setiap pemain, kata dia, harus menjunjung sportifitas dan harus menghindari tindakan-tindakan yang justru mencoreng tali persaudaraan dan esensi kompetisi olahraga. Termasuk jika melihat wasit melakukan kesalahan penilaian, pemain berhak untuk mengingatkan wasit namun dengan cara yang sopan dan benar.
"Kalau wasitnya tidak benar harus diingatkan, jangan didiamkan juga. Justru kalau dibiarkan malah kita yang dianggap remeh," pungkas Hanif menambahkan.
Pada pertandingan melawan Laos, skuat Garuda Nusantara berhasil meraih kemenangan 2-1 melalui satu gol dari Amiruddin Bagus Kahfi dan satu gol bunuh diri pemain Loas Laos, Anoulack Vannalath pada menit 90. Sedangkan gol lawan dicetak oleh Alounnay Lounlasy.
Baca juga: Gol bunuh diri Laos pastikan Indonesia menang 2-1
Timnas asuhan Fakhri Husaini ini harus menghadapi pertahanan yang sangat kuat dari tim Laos bahkan terpaksa nihil gol di babak pertama, berbeda dengan tiga laga sebelumnya yang mampu mencetak gol perdana pada menit-menit awal pertandingan.
Konjen Hanif juga turut mengomentari penampilan timnas tersebut. Secara keseluruhan pihaknya sangat bangga dengan permainan timnas yang tidak kenal menyerah, namun ia juga memberikan masukan pada strategi yang dinilai terlalu mengedepankan pertahanan di babak pertama.
Ia menilai, permainan di lini pertahanan terlalu lama sehingga justru mengurangi tekanan dari lini penyerang ke lawan.
"Kalau mau cepat menang tadi seharusnya inisiatif dikasih ke pemain tengah dan depan. Saya lihat memang ada sifat bermain di lini pertahanan, ini berbahaya karena akhirnya permainan kita yang jadi kalah cepat," pungkas pria yang gemar bermain sepak bola ini.
Meski begitu ia sangat senang dengan hasil pertandingan tersebut yang dimenangkan berkat kegigihan pemain timnas U-18.
"Mereka gigih sekali, yang awalnya tertinggal 1-0 justru bisa membalik keadaan jadi 2-1. Selamat untuk timnas!," katanya dengan semangat.
Baca juga: Pelatih paparkan kendala hadapi Laos
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: