Harga kulit hewan kurban di Garut turun drastis
12 Agustus 2019 18:04 WIB
Ilustrasi - Pegawai mengeringkan kulit di kawasan sentra penyamakan kulit di Sukaregang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Feri Purnama)
Garut (ANTARA) - Asosiasi Penyamakan Kulit Indonesia (APKI) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan harga jual kulit hewan kurban tahun ini untuk jenis domba dan sapi turun drastis atau paling rendah selama beberapa tahun terakhir akibat banyak pelaku usaha penyamakan kulit di kota tersebut bangkrut.
"Harga kulit hewan kurban saat ini anjloknya sangat jauh, tahun ini sangat murah," kata Ketua Bidang Advokasi Hukum dan Humas APKI Garut, Sukandar kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan saat ini pelaku usaha penyamakan kulit di Garut banyak yang berhenti beroperasi, padahal tahun sebelumnya kulit hewan kurban banyak yang mencari untuk kebutuhan bahan baku kerajinan kulit.
Namun sekarang, lanjut dia, kulit hewan kurban menumpuk tidak ada yang mau membeli, kalau pun dibeli dengan harga rendah untuk kulit sapi Rp6 ribu per kilogram sedangkan kulit domba Rp20 ribu per lembar atau badan.
"Tahun lalu kulit sapi harga tertingginya Rp12 ribu per kilo, sementara kulit domba dihargai Rp70 ribuan lebih per lembar kulitnya," katanya.
Pengepul kulit dari Garut, Asep (41) mengatakan kulit hewan kurban saat ini banyak stok di lapangan, tetapi sulit dijual karena pelaku usaha penyamakan yang biasa menerima kulit sudah banyak yang bangkrut.
Ia mengungkapkan hanya mampu membeli beberapa lembar kulit dengan harga yang rendah untuk mengantisipasi kerugian yang cukup tinggi atau menghindari kulit menjadi buruk karena lama disimpan.
"Biasanya saya bisa mengumpulkan sampai ratusan kulit sapi dan domba karena banyak yang membutuhkan, tapi kalau sekarang hanya 10 saja," katanya.
Baca juga: Kemenperin ciptakan alat uji suhu pengerutan kulit penyamakan
Baca juga: Pemerintah diminta jaga pasokan bahan baku penyamakan kulit
Baca juga: Handayani sukses tekuni kerajinan tas kulit
"Harga kulit hewan kurban saat ini anjloknya sangat jauh, tahun ini sangat murah," kata Ketua Bidang Advokasi Hukum dan Humas APKI Garut, Sukandar kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan saat ini pelaku usaha penyamakan kulit di Garut banyak yang berhenti beroperasi, padahal tahun sebelumnya kulit hewan kurban banyak yang mencari untuk kebutuhan bahan baku kerajinan kulit.
Namun sekarang, lanjut dia, kulit hewan kurban menumpuk tidak ada yang mau membeli, kalau pun dibeli dengan harga rendah untuk kulit sapi Rp6 ribu per kilogram sedangkan kulit domba Rp20 ribu per lembar atau badan.
"Tahun lalu kulit sapi harga tertingginya Rp12 ribu per kilo, sementara kulit domba dihargai Rp70 ribuan lebih per lembar kulitnya," katanya.
Pengepul kulit dari Garut, Asep (41) mengatakan kulit hewan kurban saat ini banyak stok di lapangan, tetapi sulit dijual karena pelaku usaha penyamakan yang biasa menerima kulit sudah banyak yang bangkrut.
Ia mengungkapkan hanya mampu membeli beberapa lembar kulit dengan harga yang rendah untuk mengantisipasi kerugian yang cukup tinggi atau menghindari kulit menjadi buruk karena lama disimpan.
"Biasanya saya bisa mengumpulkan sampai ratusan kulit sapi dan domba karena banyak yang membutuhkan, tapi kalau sekarang hanya 10 saja," katanya.
Baca juga: Kemenperin ciptakan alat uji suhu pengerutan kulit penyamakan
Baca juga: Pemerintah diminta jaga pasokan bahan baku penyamakan kulit
Baca juga: Handayani sukses tekuni kerajinan tas kulit
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: