Purbalingga (ANTARA) - Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Samuel Wattimena mengatakan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) harus tetap mengedepankan dan menjaga kualitas produk yang dihasilkan sektor tersebut, agar bisa menjadi pemain di tingkat global.

"Cukup banyak pelaku UMKM berlindung dengan kata UKM. Berlindung dalam arti kalau produknya kurang baik, maka akan dikatakan 'ini kan UKM', kalau mereka berproduksi tidak menepati waktu alasannya karena UKM. Ini tidak boleh terjadi lagi," kata perancang busana kawakan itu pada peringatan Hari UMKM Nasional Tahun 2019 di Kampung Duku, Desa Kembaran Wetan, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, Jawa Tengah, Senin .

Ia mengatakan jika UKM maupun UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) ingin maju, harus punya standarisasi yang dibuat sesuai dengan kemampuan sendiri, misalnya dalam hal menentukan kapasitas produksi harus yakin terhadap ketersediaan bahan bakunya.

"Jangan sampai usaha kita kekurangan bahan baku. Hal ini dinilai sangat berbahaya, terlebih jika pemerintah sudah gencar mempromosikan produk UMKM di daerahnya. Saat datang pesanan dalam jumlah banyak, pelaku usaha tidak dapat memenuhi permintaan pasar," kata Samuel Wattimena.

Sementara itu Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengharapkan UMKM di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, untuk tidak bosan belajar serta meningkatkan kualitas maupun kreativitas dalam berinovasi sehingga dapat mandiri dan berdaya saing.

"Dari data yang ada, di Purbalingga terdapat 123.000 UMKM yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 345.000 orang. Bahkan, produk UMKM Purbalingga sudah ada yang go internasional," katanya saat memberi sambutan pada acara tersebut.

Dia mencontohkan prestasi salah seorang pelaku UMKM asal Purbalingga, yakni Novi yang sempat menjadi wakil Indonesia dalam kegiatan tingkat internasional di London, Inggris.

Selain itu, kata dia, produk berupa abon yang dihasilkan Novi pun telah diekspor ke Inggris, Timur Tengah, dan Malaysia.

Lebih lanjut, Bupati mengatakan UMKM merupakan salah satu sektor perekonomian yang penting dalam ekonomi nasional.

"Bahkan UMKM merupakan sektor ekonomi yang paling kuat dan survive. Terbukti saat krisis moneter tahun 1997, hanya sektor UMKM yang tetap berdiri tegak di tengah badai krisis moneter dan saat ini, UMKM yang menjadi penyangga bagi perekonomian nasional," katanya.