Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia mendorong partisipasi Uni Afrika dalam Dialog Infrastruktur Indonesia-Afrika (Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue/IAID) di Bali dalam dua pekan ke depan pada 20-21 Agustus 2019.

Duta Besar RI untuk Kenya Soehardjono Sastromihardjo menyampaikan harapan itu saat bertemu dengan dengan Utusan Khusus (Utsus) Uni Afrika bidang infrastruktur, Raila Amolo Odinga, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Senin.

Dalam pertemuan di kantor Utsus di Nairobi, Dubes Soehardjono menyampaikan pentingnya partisipasi organisasi regional Afrika yang berkantor pusat di Addis Ababa, Ethiopia, tersebut sebagai tindak lanjut dari pertemuan Indonesia-Africa Forum (IAF) tahun lalu.

Pada pelaksanaan IAF tahun 2018, Indonesia dan Afrika telah mencapai kesepakatan kerja sama ekonomi senilai 586,56 juta dolar AS di berbagai sektor, antara lain industri strategis, infrastruktur, pembiayaan, pertambangan, tekstil, perawatan pesawat, hingga perdagangan komoditas.

Dubes Soehardjono menekankan bahwa partisipasi Uni Afrika pada pertemuan IAID penting untuk mendorong realisasi kesepakatan di sektor infrastruktur dari pertemuan IAF pada 2018 dan mendorong pelaksanaan proyek infrastruktur lintas Afrika.

Senada dengan Dubes Soehardjono, Utsus Uni Afrika bidang infrastruktur, Raila Amolo Odinga menyampaikan partisipasi Uni Afrika di IAID sejalan dengan rencana tujuan pembangunan Uni Afrika dan New Partnership for Africa's Development (NEPAD).

"Partisipasi para pemangku kepentingan terkait pada pertemuan IAID akan dapat memberikan kontribusi positif pada implementasi Presidential Infrastructure Champion (PICI) yang berfokus, antara lain pada pembangunan pembangunan jalan tol, jalur kereta cepat, pembangunan jalur fiber optic, pembangunan sistem open sky untuk transportasi udara, dan energi," tutur Odinga.

Dialog Infrastruktur Indonesia-Afrika merupakan pertemuan lanjutan dari pertemuan Forum Indonesia-Afrika pada 2018. Pertemuan dua hari itu rencananya akan dihadiri oleh 700 peserta dari Indonesia dan seluruh negara Afrika.

Pertemuan dialog tersebut diharapkan dapat menjadi katalisator dan mendorong kerja sama lebih lanjut di sektor infrastruktur. Raila Amolo Odinga merupakan politisi Kenya yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Kenya pada periode 2008-2013. Odinga merupakan pemimpin oposisi sejak 2013 yang sekarang menjadi mitra pembangunan Presiden Uhuru Kenyatta.

Sejak Oktober 2018, Odinga ditunjuk Uni Afrika sebagai utusan khusus bidang infrastruktur sebagai upaya untuk mempercepat integrasi Afrika melalui infrastruktur dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.​

Baca juga: Dialog Infrastruktur Indonesia-Afrika diikuti 53 negara Afrika

Baca juga: Selenggarakan IAID, Indonesia jawab harapan kerja sama Afrika