Jakarta (ANTARA News) - Ahli waris pemilik rumah Proklamator Soekarno akan bertemu dengan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Adhyaksa Dault di Jakarta, Rabu (30/4), untuk membahas lebih lanjut nasib rumah yang mempunyai nilai sejarah tinggi yang berada di Blitar itu. "Para ahli waris pemilik rumah itu akan datang ke Kantor Menegpora Rabu nanti. Kita semua tentu berharap agar rumah yang bernilai sejarah itu tak lepas ke pihak asing. Kalau pun nanti akan dijual, pemerintah harus mendapat opsi pertama sebagai pembeli," kata kata Adhyaksa Dault, ketika membuka secara resmi Pendidikan Ketahanan Nasional Pemuda (Tannasda) 2008 di Wisma Menpora, Jakarta, Senin. Adhyaksa juga mengatakan telah mengirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membahas upaya penyelamatan rumah di lahan seluas 1,4 hektare itu yang berisi benda-benda sejarah peninggalan Bung Karno semasa kecil. Pemberitaan mengenai rumah bersejarah ini muncul ke permukaan setelah Adhyaksa menegaskan pemuda sebagai anak bangsa berkewajiban menyelamatkan rumah tersebut. Bahkan Adhyaksa secara khusus, Sabtu lalu bersama dengan sejumlah artis ibukota mengunjungi rumah tempat tinggal Presiden RI pertama Soekarno semasa kecil sebagai upaya menggalang dana untuk membeli rumah yang akan dijual oleh ahli warisnya dengan harga Rp50 miliar. Rumah yang berdiri di lahan 1,4 hetare tersebut berisi benda-benda sejarah peninggalan Bung Karno semasa kecil. Di kamar Bung Karno masih ada tempat tidur beserta lemari, meja dan kursi yang digunakan Soekarno kecil. Sementara di ruang depan dan tengah selain diisi oleh meja, kursi dan lemari, juga dihiasi oleh foto-foto dan lukisan-lukisan Bung Karno. Pada 1962, Bungk Karno membuat pernyataan bahwa rumah seluruh isinya diserahkan kepada Sukirmin Wardoyo, kakaknya, sehingga secara otomatis anak-anak Soekarno tidak berhak atas rumah tersebut. Berhubung tidak ada yang merawat rumah yang kemudian dikenal dengan nama Istana Gebang itu, pihak ahli waris rumah menyampaikan keinginan kepada bupati Blitar pada 17 September 2007 untuk menjual rumah itu. Seorang pengusaha asal Malaysia disebut-sebut siap untuk membeli rumah tersebut. (*)