Penyaluran kurban di Sukabumi gunakan pembungkus besek
11 Agustus 2019 19:19 WIB
Besek yang digunakan panitia penyembelihan hewan kurban Masjid Agung Kota Sukabumi, Jawa Barat sebagai pembungkus daging kurban yang dibagikan kepada masyarakat. (Foto: Aditya Rohman/Antaranews).
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Pembagian daging kurban di Kota Sukabumi, Jawa Barat, mulai menggunakan pembungkus ramah lingkungan, yakni besek yang terbuat dari anyaman bambu, seperti yang digunakan oleh panitia penyembelihan kurban di Masjid Agung Kota Sukabumi.
"Penggunaan besek anyaman bambu ini untuk mengurangi penggunaan plastik saat pembagian daging hewan kurban, sekaligus untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi sampah plastik," kata Ketua Panitia Penyembelihan Hewan Kurban Masjid Agung Kota Sukabumi Cecep Mansur di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, meskipun belum sepenuhnya menggunakan besek dalam pembagian daging hewan kurban dan masih ada yang menggunakan plastik, tetapi minimal langkah yang dilakukan pihaknya ini mulai mengalihkan kebiasaan lama dalam penggunaan plastik.
Diharapkan tahun-tahun berikutnya tidak ada lagi penggunaan plastik dalam pembagian hewan kurban. Dan upaya ini juga harus dicontoh oleh panitia penyembelihan hewan kurban yang ada di tingkat kelurahan dan kecamatan.
Namun, pihaknya mengapresiasi langkah warga yang menggunakan pembungkus ramah lingkungan dalam membagikan daging kurban untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat sampah plastik.
"Hewan kurban yang dititipkan ke panitia penyembelihan hewan kurban Masjid Agung ini dagingnya dibagikan kepada warga sekitar, yayasan dan sejumlah instansi," ujarnya.
Adapun jumlah hewan kurban yang dititipkan ke panitia sebanyak 15 ekor sapi dan sembilan domba. Untuk pembagiannya pihaknya menyediakam 3.500 kupon yang sudah dibagikan oleh panitia sebelum pelaksanaan penyembelihan.
Baca juga: Masjid di Muara Teweh gunakan daun jati untuk wadah daging kurban
Baca juga: Risma bagikan daun pisang pengganti plastik ke sejumlah masjid
Baca juga: Daun jati digunakan untuk bungkus daging kurban di Yogyakarta
"Penggunaan besek anyaman bambu ini untuk mengurangi penggunaan plastik saat pembagian daging hewan kurban, sekaligus untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi sampah plastik," kata Ketua Panitia Penyembelihan Hewan Kurban Masjid Agung Kota Sukabumi Cecep Mansur di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, meskipun belum sepenuhnya menggunakan besek dalam pembagian daging hewan kurban dan masih ada yang menggunakan plastik, tetapi minimal langkah yang dilakukan pihaknya ini mulai mengalihkan kebiasaan lama dalam penggunaan plastik.
Diharapkan tahun-tahun berikutnya tidak ada lagi penggunaan plastik dalam pembagian hewan kurban. Dan upaya ini juga harus dicontoh oleh panitia penyembelihan hewan kurban yang ada di tingkat kelurahan dan kecamatan.
Namun, pihaknya mengapresiasi langkah warga yang menggunakan pembungkus ramah lingkungan dalam membagikan daging kurban untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat sampah plastik.
"Hewan kurban yang dititipkan ke panitia penyembelihan hewan kurban Masjid Agung ini dagingnya dibagikan kepada warga sekitar, yayasan dan sejumlah instansi," ujarnya.
Adapun jumlah hewan kurban yang dititipkan ke panitia sebanyak 15 ekor sapi dan sembilan domba. Untuk pembagiannya pihaknya menyediakam 3.500 kupon yang sudah dibagikan oleh panitia sebelum pelaksanaan penyembelihan.
Baca juga: Masjid di Muara Teweh gunakan daun jati untuk wadah daging kurban
Baca juga: Risma bagikan daun pisang pengganti plastik ke sejumlah masjid
Baca juga: Daun jati digunakan untuk bungkus daging kurban di Yogyakarta
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019
Tags: