New York (ANTARA) - Kurs dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), bersamaan dengan penurunan pound Inggris karena investor mencerna pelambatan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Inggris untuk kuartal kedua.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,13 persen menjadi 97,4958 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,1207 dolar AS dari 1,1186 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2055 dolar AS dari 1,2133 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6791 dolar AS dari 0,6805 dolar AS.

Dolar AS dibeli 105,57 yen Jepang, lebih rendah dari 105,97 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9722 franc Swiss dari 0,9751 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3208 dolar Kanada dari 1,3239 dolar Kanada.

PDB Inggris mengalami kontraksi 0,2 persen di kuartal kedua dibandingkan dengan kuartal pertama, angka yang dirilis Jumat (9/8/2019) oleh Kantor Statistik Nasional (ONS) menunjukkan.

Ini adalah penurunan terbesar dan kontraksi pertama untuk pertumbuhan ekonomi Inggris sejak 2012. Angka tersebut juga lebih lemah dari ekspektasi pasar serta perkiraan terbaru bank sentral Inggris, Bank of England (BOE), datar untuk kuartal kedua.

Menurut ONS, volatilitas di paruh pertama 2019 sebagian besar mencerminkan perubahan dalam waktu kegiatan terkait dengan rencana asli Brexit pada akhir Maret.