Denpasar (ANTARA News) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik mengatakan, kunjungan wisatawan Eropa ke Indonesia cukup potensial, berkisar 700 ribu hingga satu juta orang dalam setahun. "Kendati masih ada larangan penggunaan pesawat Indonesia oleh Uni Eropa, untuk dapat menembusnya kita memanfaatkan maskapai lain, seperti penerbangan Singapura," kata Jero Wacik di Nusa Dua, Bali, Sabtu. Usai menghadiri wisuda Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali, ia mengatakan, upaya seperti itu terus ditingkatkan guna mengejar target tahun kunjungan (VIY/visit Indonesia year) 2008 sebanyak tujuh juta orang. Menurut Wacik, peningkatan kunjungan wisatawan ke Indonesia pada tahun ini semakin membaik, yakni pada Januari sebesar 13 persen, Pebruari dan Maret masing-masing sekitar 15 persen. "Itu artinya daya tarik obyek-obyek wisata di tanah air yang ditawarkan dalam kegiatan VIY cukup mendapatkan perhatian wisatawan mancanegara," katanya. Sedangkan di Bali peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara cukup signifikan, yakni pada Januari sebesar 25 persen, Pebruari 27 persen dan Maret 25 persen. Sementara untuk wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition), peluang mendatangkan wisatawan juga sangat besar. Karena dengan konvensi itu pula dapat ditawarkan kunjungan ke sejumlah objek wisata sebagai satu paket dengan kegiatan MICE. Wisata MICE yang paling banyak pesertanya yakni saat pelaksanaan koferensi tingkat tinggi (KTT) PBB tentang perubahan iklim yang diselenggarakan Desember 2007, dihadiri mencapai 12 ribu peserta. "Itu sebagai bukti bahwa wisata MICE di Indonesia sangat berpeluang untuk menambah devisa negara," ucapnya.(*)