Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kebijakan transformasi ekonomi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional yang berdaya saing dan berkelanjutan.

"Kemajuan atau pertumbuhan ekonomi tidak akan melahirkan dinamika dan perubahan untuk lolos dari jebakan negara berpenghasilan menengah ke negara berpenghasilan maju, kalau tidak ada transformasi," kata Darmin dalam seminar nasional Transformasi Ekonomi untuk Indonesia Maju di Jakarta, Jumat.

Terdapat lima pilar dalam kebijakan itu, yakni optimalisasi pembangunan infrastruktur, penguatan implementasi kebijakan pemerataan ekonomi, menekan ketergantungan terhadap modal asing jangka pendek, efisiensi pasar tenaga kerja dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta konfigurasi investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Darmin menuturkan bahwa sepuluh tahun ke depan bangsa Indonesia harus mampu memanfaatkan bonus demografi dengan sebaik mungkin melalui kebijakan transformasi ekonomi yang digulirkan tersebut.

"Kami memperkirakan sepuluh tahun ke depan adalah periode yang paling krusial, apakah kita akan berhasil memanfaatkan bonus demografi, sehingga kita betul-betul masuk ke tingkatan yang lebih tinggi," ucapnya.

Untuk menyukseskan transformasi ekonomi di Indonesia, maka diperlukan sinergi yang kuat antara kebijakan baik dari sisi fiskal dan moneter guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih baik.

Sebagai institusi pengendali kebijakan fiskal, Kementerian Keuangan dalam menyusun policy mix atau bauran kebijakan selalu mempertimbangkan stabilitas sekaligus momentum pertumbuhan ekonomi.

Adapun Bank Indonesia sebagai institusi pengendali kebijakan moneter berupaya membuat kebijakan yang akomodatif baik itu dari sisi penambahan likuiditas maupun penurunan suku bunga.

Lebih lanjut Darmin menyampaikan selama hampir lima tahun masa kepemimpinan Presiden Jokowi, pemerintah mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di antara negara-negara lain di tengah lingkungan global yang sedang bergejolak.

"Kalau kita lihat indikator-indikator sosial ekonomi kita, seperti tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, Rasio Gini semuanya membaik dan terus menerus membaik, sehingga dalam kaidah pembangunan ekonomi itu bisa dikatakan pertumbuhan ekonomi sehat," ucapnya.

Baca juga: Sejumlah menteri paparkan transformasi ekonomi menuju Indonesia maju
Baca juga: Tiga poin Bank Indonesia dorong percepatan transformasi ekonomi
Baca juga: Wapres: perlu kebijakan tegas untuk transformasi ekonomi Indonesia