Jakarta (ANTARA) - Ketika mendengar istilah Lady Rocker, penikmat musik Indonesia mungkin langsung memikirkan nama seperti mendiang Nike Ardilla hingga Nicky Astria yang akan menggelar konser "Terus Berlari" pada akhir Agustus.

Namun regenerasi penyanyi perempuan yang konsisten di genre musik rock berlangsung lambat.

Nicky Astria berpendapat kendala regenerasi Lady Rocker di industri musik masa kini tak lepas dari pertimbangan aspek komersil.

"Karena susah dijualnya," ujar Nicky usai konferensi pers konser "Terus Berlari", Jakarta, Jumat.

Ia berpendapat musik rock belum punya jaminan akan sukses secara komersil seperti genre musik lain, dangdut misalnya.

Orang-orang yang berkecimpung di dunia musik, kata dia, kemungkinan besar memilih musik yang pasti laku dan diterima pasar. Fenomena itu juga terjadi ketika dia masih aktif bermusik.

Baca juga: Nicky Astria maklum tidak banyak generasi baru penyanyi rock wanita

Bedanya, saat itu rocker perempuan memang sedang naik daun. Nama-nama seperti Nike Ardilla dan Anggun C. Sasmi adalah sebagian dari penyanyi dari genre tersebut.

"Pada masa saya, pertama kali lady rock lagi muncul banyak (termasuk) di (generasi) bawah-bawah saya," tutur musisi 51 tahun itu.

Seiring berjalannya waktu, musik rock mulai meredup. Penyanyi yang mengusung genre tersebut menghilang atau beralih ke genre yang lebih komersil.

"Ada juga yang mengikuti alur, enggak berani tetap setia di rock karena memang susah, (rock) enggak selaku dangdut. Kalau dangdut memang enggak pernah mati," ujarnya.

Lantas, siapa penyanyi masa kini yang menurut Nicky menyandang gelar sebagai Lady Rocker?

"Tantri Kotak," jawab Nicky.

Baca juga: Mel Shandy ajak pencinta rock bernostalgia

Baca juga: Tohpati siapkan musik gotik untuk konser Nicky Astria

Baca juga: Didekati 1,5 tahun, akhirnya Nicky Astria mau gelar konser