Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pedagang besek bambu di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur mengaku kekurangan pasokan menjelang Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah.
"Kemarin saya pesan 2.000 kotak besek ke daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah, tapi pasokannya kosong," kata Riski, salah seorang pedagang besek di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat.
Akibat pasokan terhenti, harga jual besek di tingkat pedagang otomatis juga mengalami kenaikan hingga mencapai Rp7.500 per satuannya.
Kenaikan harga besek, kata dia, secara berangsur mulai dari Rp500 hingga Rp1.500 per buah di tingkat produsen dan sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir.
"Otomatis harga di tingkat pedagang juga naik, apalagi ini mau mendekati Hari Raya Idul Adha jadi banyak peminat," ujarnya.
Baca juga: Besek bambu murah dijual di gerai KJP Pasar Senen
Beberapa hari terakhir para konsumen dari kalangan perkantoran, kelurahan, RT/RW memesan dalam jumlah banyak hingga mencapai 1.000 kotak besek per hari, katanya lagi.
Pedagang besek di Pasar Jatinegara lainnya, Yono mengaku animo masyarakat mulai tinggi memesan besek menjelang Idul Adha 1440 Hijriah.
Tingginya animo tersebut juga mengakibatkan harga jual besek menjadi naik yaitu mencapai Rp7.500 per kotak.
"Tapi kalau ada yang ambil dalam jumlah banyak harganya saya kurangi menjadi Rp6.000," katanya lagi.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pembagian daging kurban di Hari Raya Idul Adha tidak menggunakan kantong plastik.
Baca juga: Pemprov DKI diminta konsisten terapkan kebijakan penggunaan besek
Daging-daging kurban yang akan dibagikan pada Idul Adha 2019 bakal menggunakan besek yang terbuat dari bambu sebagai wadah untuk mengurangi kemasan sekali pakai, seperti kantong plastik yang tidak ramah terhadap lingkungan.
Baca juga: Besek mendadak diburu
Pedagang besek bambu Pasar Jatinegara Jakarta Timur kekurangan pasokan
9 Agustus 2019 14:14 WIB
Pedagang besek bambu di Pasar Jatinegara Jakarta Timur menyiapkan besek yang akan dijual sebagai wadah daging hewan kurban. (ANTARANews/Muhammad Zulfikar)
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: