Kupang (ANTARA) - Ribuan warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur bersama Wali Kota Jefrry Riwu Kore dan Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man, Jumat, melakukan aksi bersih sampah di pantai Pasir Panjang sebagai bagian dari program "Ayo Berubah" yang telah dicanangkan pemerintah setempat.

"Kegiatan bersih sampah merupakan salah satu program pemerintah dalam mewujudkan Kota Kupang yang bersih dan sehat. Persoalan sampah menjadi momok daerah ini sehingga Kota Kupang dinobatkan sebagai kotor terkotor ketiga di Indonesia. Kita harus mengubah ini dengan lebih disiplin menjaga kebersihan lingkungan masing-masing," kata Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore di sela-sela aksi bersih sampah.

Kegiatan ini dimulai pukul 06,00 WITA di mana ribuan warga, ASN, pelajar SD-SMA serta mahasiswa dan masyarakat Kota Kupang melakukan aksi pembersihan sampah sepanjang pantai Pasir Panjang.

Kota Kupang, katanya, harus berubah menjadi kota yang bersih dengan tidak membuang sampah sembarang tempat.

Ia berjanji akan lebih tegas berupa sanksi terhadap pelaku usaha di Kota Kupang yang membuang sampah tidak pada tempatnya.

"Kami sudah instruksikan kepada semua pelaku usaha dan perkantoran di Kota Kupang untuk menyiapkan tong sampah. Termasuk di kawasan pertokoan di Kota Kupang agar sampah tidak dibuang sembarangan. Buanglah sampah di tempat yang ada. Kami akan bersikap tegas dalam memerangi sampah ini," katanya.

Sementara itu Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bertingkat Naikoten, Kota Kupang, Martinha Amaral mengatakan mendukung upaya pemerintah Kota Kupang dalam memerangi sampah.

"Dalam kegiatan bersih sampah di Pantai Kupang kami mengikutsertkan siswa dari SDN Bertingkat Naikoten. Pelibatan para siswa sangat penting agar siswa memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan," katanya.

Ia mengatakan, pelibatan siswa dalam memerangi sampah juga dilakukan di lingkungan SDN Bertingkat Naikoten guna mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan indah.

"Apabila lingkungan sekolah bersih dan indah serta sehat tentu akan menunjang semangat siswa lebih semangat untuk belajar," demikian Martinha Amaral.

Baca juga: Kupang segera kelola sampah jadi sumber listrik

Baca juga: Sampah di ekowisata mangrove Kupang dibersihkan oleh ratusan warga

Baca juga: Puluhan ribu kg sampah diangkut dari Pantai Kupang