Jakarta (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meminta agar PT Pertamina (Persero) segera menjalankan program "smart card" untuk konsumen BBM bersubsidi untuk mencegah terjadinya lonjakan konsumsi BBM, karena pada kuartal I 2008 terjadi kenaikan subsidi BBM dari Rp31,5 triliun menjadi Rp32 triliun. "Makanya program `smart card` harus segera dijalankan. Kalau terjadi `overshoot` (konsumsi-red), dalam dua kuartal akan lebih besar (subsidinya-red)," kata Sekretaris Meneg PPN/Kepala Bappenas, Syahrial Loetan di Jakarta, Kamis. Dia memperkirakan, salah satu alasan membengkaknya konsumsi BBM pada triwulan pertama adalah kemungkinan beralihnya konsumen premium beralih menggunakan pertamax. Sebelumnya, Kepala Divisi Komunikasi Pertamina Wisnuntoro mengatakan penjualan pertamax pada Februari mencapai 24.000 kiloliter dan pada Maret turun menjadi 20.0000 kiloliter. Di tempat terpisah, Kepala Badan Pelaksana Hilir (BPH) Migas Kardaya Warnika mengatakan anggaran program "smart card" yag ditargetkan bisa berjalan pada pertengahan 2008 ini mencapai sebesar Rp300 miliar. Anggaran itu akan dialokasi dari anggaran pemerintah dengan BPH Migas sebagai pengguna anggaran.(*)