Tanjungpinang (ANTARA) - Pelabuhan Berakit di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, yang awalnya direncanakan sebagai pelabuhan berskala internasional akan dikelola Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI).

Kepala Dinas Perhubungan Kepri Jamhur Ismail di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan bahwa rencana Mabes TNI mengelola Pelabuhan Berakit tampaknya sudah bulat karena selama ini terbengkalai.

"Padahal, pelabuhan itu sangat bagus. Jadi, memang lebih baik dimanfaatkan oleh Mabes TNI," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak Korem 033/Wira Pratama, kata Jamhur, Pelabuhan Berakit akan dimanfaatkan untuk kepentingan Komando Wilayah Pertahanan Barat. Satuan besar ini akan membawahi seluruh TNI yang akan bermarkas di sekitar Berakit.

Berakit merupakan salah satu kawasan perbatasan di Indonesia yang ditetapkan Presiden RI Joko Widodo karena berbatasan dengan Malaysia.

"Yang memimpin institusi ini kemungkinan perwira tinggi bintang tiga," katanya.

Jamhur menegaskan bahwa Pelabuhan Berakit tidak dapat dikatakan sebagai proyek mangkrak. Bangunan pelabuhan sampai sekarang dalam kondisi baik, hanya tidak dimanfaatkan sejak beberapa tahun lalu.

"Sudah lebih 5 tahun pelabuhan itu sudah selesai," ujarnya.

Baca juga: Kapal tanker kandas di perairan Berakit Bintan

Baca juga: Kementerian PU reklamasi pulau terluar NKRI

Baca juga: 17 nelayan Vietnam ditangkap di Bintan


Selama ini, kata dia, pelabuhan tersebut tidak dipergunakan karena kawasan perairan di sekitar pelabujan tersebut kerap dangkal. Oleh karena itu setiap tahun dilakukan pendalaman alur yang menelan anggaran Rp20 miliar s.d. Rp30 miliar per tahun.

"Setiap musim angin utara, pasir dari berbagai daerah diseret arus ke Perairan Berakit sehingga dangkal," katanya.

Menurut dia, permasalahan itu sebenarnya dapat diselesaikan tanpa harus melakukan pendalaman alur.

Ia memandang perlu peralatan menahan gelombang dipasang di Perairan Berakit agar tidak terjadi pendangkalan alur.

"Nanti Mabes TNI mungkin berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait dengan penyediaan alat itu," tuturnya.

Pantauan ANTARA, di sekitar pelabuhan sudah berubah fungsi. Pelabuhan itu dipergunakan nelayan untuk memakirkan kapalnya.

Pembersihan kapal, termasuk perbaikan alat tangkap nelayan juga dilakukan di dekat ponton.

Pelabuhan Berakit pada tahun lalu diperbaiki oleh Kementerian Perhubungan.