Kementerian Agraria nilai Batang penuhi kriteria kawasan industri
8 Agustus 2019 19:38 WIB
Rapat Koordinasi dalam Penyepakatan Delineasi dalam Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten Batang. Pada rakor tersebut, Kementeerian Agraria/BPN menilai Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang memenuhi kreteria kawasan industri. (ANTARA/Kutnadi)
Batang (ANTARA) - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional menilai Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memenuhi kriteria sebagai kawasan industri sehingga dibutuhkan rencana detail tata ruang (RDTR) yang dapat mendukung pengembangan kawasan industri di daerah itu.
Ketua Tim Teknis Penyusun Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten Batang Kementerian ATR/BPN Heri Radiansyah di Batang, Kamis, mengatakan bahwa ada sekitar sembilan lokasi yang terpilih untuk menjadi kawasan industri dengan perubahan tata ruang dan ruang wilayah (RT/RW).
"Ada 9 zona potensial untuk pengembangan kawasan industri di Kabupaten Batang. Namun, setelah dilakukan penilaian, wilayah Kecamatan Tulis memiliki skor tertinggi untuk kriteria kawasan industri," katanya.
Sebanyak 9 zonasi kawasan industri tersebut yaitu Desa Kenconorejo, Kecamatan Tulis, Desa Kebumen dan Desa Clapar, Kecamatan Subah, Desa Kemiri Barat dan Kedawung, Kecamatan Banyuputih, Desa Ketanggan, Banaran, Surodadi, dan Sawangan Kecamatan Gringsing, serta Kecamatan Banyuputih.
Ia mengatakan ada beberapa kriteria penetapan sebagai kawasan industri antara lain keberadaan jalan tol, jalur pantura, jalur kereta api, pelabuhan niaga, dan rakyat, pengembangan terminal tipe B, sub terminal, pengembangan jaringan pipa gas bagian dari Cirebon-Semarang.
Kemudian, kata dia, kriteria dekat dengan jaringan transmisi tenaga listrik saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) dengan kapasitas 500 kVA, serta pembangunan PLTU Batang di Kandeman.
"Berdasar hasil kajian, Kecamatan Tulis ternyata memenuhi setiap kriteria penilaian sebagai kawasan industri. Oleh karena, dibutuhkan RDTR yang bisa untuk mendukung pengembangan kawasan industri di Kecamatan Tulis," katanya.
Menurut dia, prioritas pengembangan industri di Kabupaten Batang adalah industri makanan dan minuman, tekstil, pakaian jadi, alat angkutan (karoseri), industri kayu, barang dari kayu dan gabus, serta barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya.
"Adapun luasan kebutuhan ruang peruntukan kegiatan industri dibagi menjadi industri kaveling kecil (luasan antara 1.000-10.000 meter persegi), industri kaveling sedang (luasan antara 10.000-20.000 m2), dan industri kaveling besar (luasan di atas 20.000 m2," katanya.
Baca juga: Penjualan kawasan industri bakal meningkat di kuartal III-2019
Baca juga: Kemenperin akselerasi pembangunan kawasan industri halal
Baca juga: Dorong pertumbuhan ekonomi, Pemprov Jateng kembangkan kawasan industri
Ketua Tim Teknis Penyusun Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten Batang Kementerian ATR/BPN Heri Radiansyah di Batang, Kamis, mengatakan bahwa ada sekitar sembilan lokasi yang terpilih untuk menjadi kawasan industri dengan perubahan tata ruang dan ruang wilayah (RT/RW).
"Ada 9 zona potensial untuk pengembangan kawasan industri di Kabupaten Batang. Namun, setelah dilakukan penilaian, wilayah Kecamatan Tulis memiliki skor tertinggi untuk kriteria kawasan industri," katanya.
Sebanyak 9 zonasi kawasan industri tersebut yaitu Desa Kenconorejo, Kecamatan Tulis, Desa Kebumen dan Desa Clapar, Kecamatan Subah, Desa Kemiri Barat dan Kedawung, Kecamatan Banyuputih, Desa Ketanggan, Banaran, Surodadi, dan Sawangan Kecamatan Gringsing, serta Kecamatan Banyuputih.
Ia mengatakan ada beberapa kriteria penetapan sebagai kawasan industri antara lain keberadaan jalan tol, jalur pantura, jalur kereta api, pelabuhan niaga, dan rakyat, pengembangan terminal tipe B, sub terminal, pengembangan jaringan pipa gas bagian dari Cirebon-Semarang.
Kemudian, kata dia, kriteria dekat dengan jaringan transmisi tenaga listrik saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) dengan kapasitas 500 kVA, serta pembangunan PLTU Batang di Kandeman.
"Berdasar hasil kajian, Kecamatan Tulis ternyata memenuhi setiap kriteria penilaian sebagai kawasan industri. Oleh karena, dibutuhkan RDTR yang bisa untuk mendukung pengembangan kawasan industri di Kecamatan Tulis," katanya.
Menurut dia, prioritas pengembangan industri di Kabupaten Batang adalah industri makanan dan minuman, tekstil, pakaian jadi, alat angkutan (karoseri), industri kayu, barang dari kayu dan gabus, serta barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya.
"Adapun luasan kebutuhan ruang peruntukan kegiatan industri dibagi menjadi industri kaveling kecil (luasan antara 1.000-10.000 meter persegi), industri kaveling sedang (luasan antara 10.000-20.000 m2), dan industri kaveling besar (luasan di atas 20.000 m2," katanya.
Baca juga: Penjualan kawasan industri bakal meningkat di kuartal III-2019
Baca juga: Kemenperin akselerasi pembangunan kawasan industri halal
Baca juga: Dorong pertumbuhan ekonomi, Pemprov Jateng kembangkan kawasan industri
Pewarta: Kutnadi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: