Medan (ANTARA News) - Belanja iklan selama pemilihan gubernur/wakil gubernur Sumatera Utara (Sumut) diperkirakan, sekitar R25 miliar - Rp30 miliar dan itu mendorong tercapainya prakiraan total belanja iklan provinsi itu pada tahun ini yang sebesar Rp1,2 triliun. Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Sumut, Iskandar, ST, di Medan, Rabu, mengatakan, dari Rp25 hingga Rp30 miliar belanja iklan selama Pilkada itu terbesar diserap media massa. "Di Sumut, belanja iklan terbesar memang masih tetap di media massa," katanya. Pada pilkada tahun ini pun, fenomena itu masih terlihat. "Lihat saja, spanduk dan billboard bahkan bisa dikatakan sedikit," kata Iskandar yang Dirut PT Star Indonesia itu. Belanja iklan terbesar di media massa pada Pilkada itu juga masih akan berlanjut pasca diumumkannya gubernur terpilih. Mengenai prakiraan belanja iklan pada tahun 2009, menurut Iskandar, akan turun atau paling tidak bertahan pada angka Rp1,2 triliun seperti tahun ini. Asumsi menurunnya belanja iklan pada tahun depan, mengacu pada agenda politik akbar yakni pemilihan presiden. "Pilpres biasanya membuat suhu politik lebih memanas dan berdampak pada kekhawatiran pengusaha dan termasuk warga di daerah," katanya. Kekhawatiran itu memicu pada tindakan yang diambil yakni "wait and see" sehingga belanja iklan diduga tertekan, ujar Iskandar Selain Pilpres, belanja iklan yang berkurang pada tahun depan itu akibat menurunnya daya beli masyarakat dan lesunya bisnis menyusul kenaikan harga minyak dunia. Kenaikan harga minyak mentah memicu biaya produksi naik sehingga harga jual naik dan berimbas kepada menurunnya daya beli.(*)