Panasonic Indonesia incar produksi 35 juta pompa air pada 2021
8 Agustus 2019 15:19 WIB
Presiden Panasonic Ecology System Japan Takashi Ogasawara (kedua kiri) dan Presdir PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) Tomonobu Otsu serta Komisaris PMI Abdullah Gobel (ke4 kiri) meresmikan produksi pompa air ke-30 juta, di Jakarta, Kamis. (ANTARA/Risbiani)
Jakarta (ANTARA) - PT Panasonic Manufacturing Indonesia mengincar produksi ke-35 juta unit pompa air pada 2021 atau hanya dua tahun dari tahun ini yang mencapai produksi ke-30 juta unit.
"Saya berharap seluruh bagian bersatu padu, bergerak maju, untuk mencapai produksi ke-35 juta unit pompa air pada dua tahun, yaitu 2021," kata Presiden Panasonic Ecology System, Jepang, Takashi Ogasawara, di Jakarta, Kamis.
Pada perayaan pencapaian produksi pompa air ke-30 juta unit yang dihadiri Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih, ia menjelaskan bisnis pompa air PT Panasonic Manufacturing Indonesia dimulai pada 1988, saat Matsushita Electric Industrial memulai produksi dan penjualan produk tersebut.
Pada 28 tahun kemudian, tepatnya 2016, lanjut dia, PT Panasonic Manufacturing Indonesia mencapai produksi pompa air ke-25 juta unit dan dalam 3 tahun mencapai 30 juta unit pada 2019.
Ogasawara melihat permintaan pompa air di Indonesia tumbuh cukup tinggi. Hal itu, menurut dia, tidak lepas dari potensi pasar yang masih besar mengingat penetrasi pompa air di Indonesia baru 39 persen.
"Bisnis pompa air kami tumbuh dua digit setiap tahun," ujarnya. Pompa air Panasonic dan Sanyo (yang telah diakuisisi Panasonic), kata dia, meraih pangsa pasar yang tinggi.
Selain itu, kata Ogasawara, kontribusi ekspor juga cukup besar terutama ke Vietnam. Ia melihat peluang ekspor pun masih cukup besar mengingat masih ada 46 negara dengan dua miliar penduduk di Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin, serta negara lainnya yang masih kekurangan air bersih.
Direktur PT Panasonic Manufacturing Indonesia Daniel Suhardiman menambahkan saat ini pihaknya sudah mengekspor ke tujuh negara, antara lain Vietnam, Myanmar, negara di Timur Tengah dan Amerika Latin.
"Sedang digarap pasar baru untuk ekspor. Sekitar 30 persen produksi pompa air Panasonic diekspor, selain untuk pasar dalam negeri yang besar," katanya.
Menurut Daniel, saat ini PT Panasonic Manufacturing Indonesia memproduksi pompa air antara 2,5 juta sampai 3 juta unit per tahun.
"Jadi target pencapaian produksi pompa air 35 juta unit pada 2021 sangat mungkin tercapai," katanya.
Sementara itu, Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan dengan pertumbuhan pasar dan produksi pompa air ada peluang besar bagi IKM komponen untuk menjadi pemasok ke industri pompa air.
"Saat ini baru 150 IKM yang terlibat sebagai pemasok komponen pompa air, padahal potensinya besar," kata Gati.
Baca juga: Panasonic relokasi AC 2PK dan 2,5PK dari Malaysia ke Indonesia
Baca juga: Panasonic ekspansi pabrik baterai koin lithium
"Saya berharap seluruh bagian bersatu padu, bergerak maju, untuk mencapai produksi ke-35 juta unit pompa air pada dua tahun, yaitu 2021," kata Presiden Panasonic Ecology System, Jepang, Takashi Ogasawara, di Jakarta, Kamis.
Pada perayaan pencapaian produksi pompa air ke-30 juta unit yang dihadiri Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih, ia menjelaskan bisnis pompa air PT Panasonic Manufacturing Indonesia dimulai pada 1988, saat Matsushita Electric Industrial memulai produksi dan penjualan produk tersebut.
Pada 28 tahun kemudian, tepatnya 2016, lanjut dia, PT Panasonic Manufacturing Indonesia mencapai produksi pompa air ke-25 juta unit dan dalam 3 tahun mencapai 30 juta unit pada 2019.
Ogasawara melihat permintaan pompa air di Indonesia tumbuh cukup tinggi. Hal itu, menurut dia, tidak lepas dari potensi pasar yang masih besar mengingat penetrasi pompa air di Indonesia baru 39 persen.
"Bisnis pompa air kami tumbuh dua digit setiap tahun," ujarnya. Pompa air Panasonic dan Sanyo (yang telah diakuisisi Panasonic), kata dia, meraih pangsa pasar yang tinggi.
Selain itu, kata Ogasawara, kontribusi ekspor juga cukup besar terutama ke Vietnam. Ia melihat peluang ekspor pun masih cukup besar mengingat masih ada 46 negara dengan dua miliar penduduk di Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin, serta negara lainnya yang masih kekurangan air bersih.
Direktur PT Panasonic Manufacturing Indonesia Daniel Suhardiman menambahkan saat ini pihaknya sudah mengekspor ke tujuh negara, antara lain Vietnam, Myanmar, negara di Timur Tengah dan Amerika Latin.
"Sedang digarap pasar baru untuk ekspor. Sekitar 30 persen produksi pompa air Panasonic diekspor, selain untuk pasar dalam negeri yang besar," katanya.
Menurut Daniel, saat ini PT Panasonic Manufacturing Indonesia memproduksi pompa air antara 2,5 juta sampai 3 juta unit per tahun.
"Jadi target pencapaian produksi pompa air 35 juta unit pada 2021 sangat mungkin tercapai," katanya.
Sementara itu, Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan dengan pertumbuhan pasar dan produksi pompa air ada peluang besar bagi IKM komponen untuk menjadi pemasok ke industri pompa air.
"Saat ini baru 150 IKM yang terlibat sebagai pemasok komponen pompa air, padahal potensinya besar," kata Gati.
Baca juga: Panasonic relokasi AC 2PK dan 2,5PK dari Malaysia ke Indonesia
Baca juga: Panasonic ekspansi pabrik baterai koin lithium
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: