AMM: Liga bola HW juga untuk dakwah kultural
8 Agustus 2019 15:17 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto (kiri) dalam jumpa pers Liga Hizbul Wathan (HW) 2019 di Jakarta, Kamis (8/8/2019). (ANTARA/Anom Prihantoro)
Jakarta (ANTARA) - Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) akan menggelar kompetisi sepak bola Liga Hizbul Wathan 2019 yang bertujuan mempromosikan olah raga sekaligus menjadi ajang dakwah kultural.
"Ini ajang pertama. Pelaksanaan ini menghidupkan spirit perjuangan lama yang tidak dihidupkan Muhammadiyah sebagai ladang dakwah," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Cak Nanto mengatakan Muhammadiyah sudah lama tidak menggarap lahan dakwah kultural melalui sepak bola selevel tingkat nasional seperti Liga HW 2019.
Kompetisi akan berlangsung pada September 2019 sampai Februari 2020. Cak Nanto menjelaskan tujuan Liga HW ini mengembalikan peran Muhammadiyah di sepak bola.
Dia mengatakan Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat memiliki saham besar dalam sejarah awal perkembangan sepak bola Indonesia.
"Liga HW 2019 adalah bentuk komitmen serta penguatan organisasi Muhammadiyah dalam mendukung kemajuan sepak bola nasional untuk melanjutkan apa yang sudah dirintis Ki Bagus Hadikusumo dengan mendirikan Kauman Voetbal Club (KVC) yang kemudian Persatuan Sepak Bola Hizbul Wathan (PSHW)," kata dia.
Dia mengatakan Muhammadiyah ingin terus berkontribusi bagi bangsa dari segala lini. Sejak lama telah lahir sejumlah tokoh persepakbolaan nasional yang lahir dari rahim persyarikatan Muhammadiyah seperti Suratin Sosrosugondo (Ketua Umum PSSI pertama), Abdul Hamid BKN (mantan bendahara PSSI), Dasron Hamid dan Muhammad Djamiat Dalhar yang pernah masuk skuad tim nasional baik sebagai pemain atau pelatih.
Tak kalah penting, lanjut dia, Liga HW 2019 juga untuk mendukung program Presiden Ioko Widodo dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.
Dia mengatakan Liga HW itu diselenggarakan oleh AMM yang merupakan gabungan dari Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, dengan didukung organisasi sayap seperti Tapak Suci dan Kepanduan HW.
"Karena itu, kami AMM bertekad kuat kembali menggelorakan spirit dakwah melalui lapangan hijau," kata dia.
Ke depan, kata dia, agar melalui liga tersebut bisa lahir klub profesional dari kalangan Muhammadiyah yang turut berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Ketua pelaksana Liga HW 2019 Rachmatullah Baja mengatakan pelaksanaan Liga HW akan dimulai pada September di lima zona yaitu DKI Jakarta-Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.
"Informasi pendaftaran dan sebagainya bisa diakses lewat ligahw.com. Final akan diselenggarakan di Solo dalam rangka menyemarakkan Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Solo," katanya.
"Ini ajang pertama. Pelaksanaan ini menghidupkan spirit perjuangan lama yang tidak dihidupkan Muhammadiyah sebagai ladang dakwah," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Cak Nanto mengatakan Muhammadiyah sudah lama tidak menggarap lahan dakwah kultural melalui sepak bola selevel tingkat nasional seperti Liga HW 2019.
Kompetisi akan berlangsung pada September 2019 sampai Februari 2020. Cak Nanto menjelaskan tujuan Liga HW ini mengembalikan peran Muhammadiyah di sepak bola.
Dia mengatakan Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat memiliki saham besar dalam sejarah awal perkembangan sepak bola Indonesia.
"Liga HW 2019 adalah bentuk komitmen serta penguatan organisasi Muhammadiyah dalam mendukung kemajuan sepak bola nasional untuk melanjutkan apa yang sudah dirintis Ki Bagus Hadikusumo dengan mendirikan Kauman Voetbal Club (KVC) yang kemudian Persatuan Sepak Bola Hizbul Wathan (PSHW)," kata dia.
Dia mengatakan Muhammadiyah ingin terus berkontribusi bagi bangsa dari segala lini. Sejak lama telah lahir sejumlah tokoh persepakbolaan nasional yang lahir dari rahim persyarikatan Muhammadiyah seperti Suratin Sosrosugondo (Ketua Umum PSSI pertama), Abdul Hamid BKN (mantan bendahara PSSI), Dasron Hamid dan Muhammad Djamiat Dalhar yang pernah masuk skuad tim nasional baik sebagai pemain atau pelatih.
Tak kalah penting, lanjut dia, Liga HW 2019 juga untuk mendukung program Presiden Ioko Widodo dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.
Dia mengatakan Liga HW itu diselenggarakan oleh AMM yang merupakan gabungan dari Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, dengan didukung organisasi sayap seperti Tapak Suci dan Kepanduan HW.
"Karena itu, kami AMM bertekad kuat kembali menggelorakan spirit dakwah melalui lapangan hijau," kata dia.
Ke depan, kata dia, agar melalui liga tersebut bisa lahir klub profesional dari kalangan Muhammadiyah yang turut berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Ketua pelaksana Liga HW 2019 Rachmatullah Baja mengatakan pelaksanaan Liga HW akan dimulai pada September di lima zona yaitu DKI Jakarta-Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.
"Informasi pendaftaran dan sebagainya bisa diakses lewat ligahw.com. Final akan diselenggarakan di Solo dalam rangka menyemarakkan Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Solo," katanya.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: