Kementan tingkatkan jumlah eksportir pertanian milenial
8 Agustus 2019 11:48 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (baju putih) saat memamerkan sejumlah hasil pertanian produk kaum milenial. (Dokumentasi Kementerian Pertanian)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian berupaya meningkatkan jumlah eksportir dari kalangan milenial, dengan cara mendorong kreativitas generasi muda untuk meningkatkan produksi pertanian layak ekspor.
Kegiatan ekspor produk pertanian oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upaya meningkatkan produk ekspor dengan menggali produk ekspor baru dan mendorong tumbuhnya eksportir milenial menjadi terobosan yang dilakukan Kementan saat ini.
"Semangat Menteri Pertanian dalam menggenjot ekspor produk pertanian perlu kita dukung penuh. Upaya strategis peningkatan dan percepatan ekspor komoditas pertanian menjadi modal bagi bangsa Indonesia. Selain itu, kita beruntung bahwa bangsa ini dianugerahi kekayaan alam yang melimpah, terutama hasil pertanian," sebut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis
Kementan menggerakkan petani milenial melalui balai-balai pelatihan pertanian serta politeknik pembangunan pertanian (polbangtan) yang dimilikinya. "Kementan menciptakan milenial siap kerja dan pencipta kerja yang siap mengguncang dunia dengan kreatifitas dan produktivitas generasi milenial pertanian Indonesia," katanya.
Dedi juga mengatakan kaum milenial akan didorong untuk dapat meningkatkan diversifikasi atau keberagaman komoditas atau produk dengan minimal produk setengah jadi hingga jadi.
"Sesuai instruksi Menteri Pertanian, BPPSDMP akan terus melakukan upaya khusus untuk menciptakan generasi muda milenial di sektor pertanian," katanya.
Kementan saat ini sudah memiliki enam polbangtan yakni Polbangtan Medan, Polbangtan Bogor, Polbangtan Yogyakarta-Magelang, Polbangtan Malang, Polbangtan Gowa, dan Polbangtan Manokwari. "Sebentar lagi kita memiliki politeknik enjinering pertanian (PEPI)," ujarnya.
Polbangtan dan PEPI merupakan lembaga pendidikan vokasi pertanian yang diarahkan menjadi universitas berkelas dunia untuk mempersiapkan tenaga kerja pertanian yang siap kerja maupun siap menjadi wirausaha pertanian.
"Balai pelatihan yang kita miliki juga akan didorong untuk mencetak petani-petani muda andal yang siap membantu menambah pundi-pundi devisa negara dengan ekspor produk-produk pertanian," ungkap Dedi.
Peningkatan kualitas dan kuantitas generasi muda pertanian milenial selaras visi Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi dan daya saing pertanian berorientasi ekspor serta mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045, berbasis sumber daya lokal, dengan penekanan pengembangan komoditas strategis pertanian yaitu padi, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai, sapi, tebu, kakao, kopi dan rempah lainnya.
Baca juga: Kementan lepas ekspor produk kelapa ke mancanegara
Baca juga: Mentan diterima Presiden Argentina, sepakati ekspor buah tropis
Baca juga: Kementan: ekspor pertanian ke China 2014-2018 meningkat 33,6 persen
Kegiatan ekspor produk pertanian oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upaya meningkatkan produk ekspor dengan menggali produk ekspor baru dan mendorong tumbuhnya eksportir milenial menjadi terobosan yang dilakukan Kementan saat ini.
"Semangat Menteri Pertanian dalam menggenjot ekspor produk pertanian perlu kita dukung penuh. Upaya strategis peningkatan dan percepatan ekspor komoditas pertanian menjadi modal bagi bangsa Indonesia. Selain itu, kita beruntung bahwa bangsa ini dianugerahi kekayaan alam yang melimpah, terutama hasil pertanian," sebut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis
Kementan menggerakkan petani milenial melalui balai-balai pelatihan pertanian serta politeknik pembangunan pertanian (polbangtan) yang dimilikinya. "Kementan menciptakan milenial siap kerja dan pencipta kerja yang siap mengguncang dunia dengan kreatifitas dan produktivitas generasi milenial pertanian Indonesia," katanya.
Dedi juga mengatakan kaum milenial akan didorong untuk dapat meningkatkan diversifikasi atau keberagaman komoditas atau produk dengan minimal produk setengah jadi hingga jadi.
"Sesuai instruksi Menteri Pertanian, BPPSDMP akan terus melakukan upaya khusus untuk menciptakan generasi muda milenial di sektor pertanian," katanya.
Kementan saat ini sudah memiliki enam polbangtan yakni Polbangtan Medan, Polbangtan Bogor, Polbangtan Yogyakarta-Magelang, Polbangtan Malang, Polbangtan Gowa, dan Polbangtan Manokwari. "Sebentar lagi kita memiliki politeknik enjinering pertanian (PEPI)," ujarnya.
Polbangtan dan PEPI merupakan lembaga pendidikan vokasi pertanian yang diarahkan menjadi universitas berkelas dunia untuk mempersiapkan tenaga kerja pertanian yang siap kerja maupun siap menjadi wirausaha pertanian.
"Balai pelatihan yang kita miliki juga akan didorong untuk mencetak petani-petani muda andal yang siap membantu menambah pundi-pundi devisa negara dengan ekspor produk-produk pertanian," ungkap Dedi.
Peningkatan kualitas dan kuantitas generasi muda pertanian milenial selaras visi Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi dan daya saing pertanian berorientasi ekspor serta mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045, berbasis sumber daya lokal, dengan penekanan pengembangan komoditas strategis pertanian yaitu padi, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai, sapi, tebu, kakao, kopi dan rempah lainnya.
Baca juga: Kementan lepas ekspor produk kelapa ke mancanegara
Baca juga: Mentan diterima Presiden Argentina, sepakati ekspor buah tropis
Baca juga: Kementan: ekspor pertanian ke China 2014-2018 meningkat 33,6 persen
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: