Jakarta (ANTARA) - Tim catur Indonesia terus meraih hasil terbaik pada 4th Eastern Asia Youth Chess Championship 2019 di Bangkok, Thailand dan kali ini dipersembahkan oleh atlet yang turun di nomor catur cepat untuk kategori G-18 dan U-16.

Wakil ketua kontingen Indonesia Merry Damayanti dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis mengatakan total medali yang diraih oleh Indonesia dari nomor catur cepat adalah dua emas, tiga perak dan satu perunggu.

"Emas nomor cepat dipersembahkan oleh WFM Chistine Elisabeth dari kategori G-18 dan emas untuk U-16 direbut oleh FM Daniel Lumban Tobing. Untuk perak juga berhasil direbut oleh pecatur yang lebih muda yaitu Nayaka Budidharma (U-14), Aura Cahyati Alifan (G-10), dan Caecilia Natalie Liuvian (G-14)," katanya.

Menurut dia, pada kejuaraan ini Indonesia terbilang lebih beruntung karena sukses menjadi yang terbaik pada kategori bergengsi yaitu G-18 dan U-16. Hal ini dikarenakan karena pada usia inilah pecatur muda terlihat potensi tertingginya.

"Hasil di Bangkok ini juga menunjukkan kualitas tim pemain Indonesia yang mumpuni diantara pesaingnya di Asia Timur,” kata wanita yang juga menjadi Tim Departement Social Investment Japfa itu.

Sebelumnya, tim catur Indonesia sudah mengumpukan tiga medali emas lewat catur kilat. Emas pertama tim Indonesia dipersembahkan oleh Cecilia Natailie Luvian (G-14), disusul oleh Arjuna Satria Pamungkas (U-10) dan kemenangan Indonesia dilengkapi emas dari FM Daniel Lumban Tobing (U-16).

Sementara itu, pelatih tim catur Indonesia Taufik Halay mengatakan hasil yang diraih merupakan dampak kerja keras dan perjuangan yang selama ini dilakukan. FM Daniel Lumban Tobing misalnya harus menebus kekalahannya pada babak ketiga. Kekalahan tersebut membuatnya berjarak satu point dengan pemimpin klasemen.

"Kekalahan tersebut akhirnya dibalas oleh Daniel dengan kemenangan berturut-turut dari babak keempat sampai ketujuh. Alhasil keempat point yang didapatkan dalam empat babak akhir mampu memposisikannya pada puncak klasemen,” kata Taufik Halay.

Hal senada juga terjadi pada WFM Christine Elisabeth. Performa pada tiga babak awal Christine berhasil mendapatkan kemenangan dan mencatatkan tiga point. Namun modal tersebut belum cukup mengantarkannya untuk meraih emas.

“Sayangnya pada babak keempat hingga keenam, Christine hanya bisa berhasil menahan remis lawannya. Namun, pada babak akhir wajib menang. Christine mencatatkan satu point lagi dan mampu menduduki puncak klasemen,” imbuhnya.

Perjuangan FM Daniel Lumban Tobing dan WFM Christine Elisabeth, kata Taufik, merupakan bukti ketangguhan tim Indonesia. Meskipun sempat terseok-seok tetapi memiliki daya tarung yang luar biasa dan bisa mendapatkan emas.