Semarang (ANTARA News) - Kecelakaan antara mobil Toyota Avanza dan Kereta Api Argo Bromo Anggrek di Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu, ternyata menimpa rombongan yang akan menghadiri hajatan.

"Mereka ini rombongan yang akan (menghadiri, red.) hajatan. Rombongan ini ada empat mobil," kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops IV Semarang Edy Kuswoyo di Semarang, Sabtu.

Setibanya di perlintasan di KM 53/300 antara Stasiun Ngrombo dan Sedadi, Grobogan, tiga mobil sudah melewati lintasan, namun satu mobil bernomor polisi B 1937 UZQ masih di belakang.

Dimungkinkan, kata dia, karena mobil ini beriringan, satu mobil yang paling belakang tidak menyadari kalau melintasi perlintasan dan bersamaan dengan KA yang akan melintas.

"Dari keterangan saksi mata, ya, mungkin rombongan paling belakang ini khawatir ketinggalan karena tidak hafal jalan atau bagaimana. Tidak menyadari kalau ada KA lewat," katanya.

Oleh karena itu, Edy mengimbau masyarakat pengguna jalan untuk berhati-hati dan menaati rambu-rambu lalu lintas, terutama jika akan melintasi perlintasan KA, baik dijaga maupun tidak dijaga.

Dalam kecelakaan itu, mobil Avanza yang membawa empat penumpang, termasuk pengemudi itu sempat terseret sekitar 500 meter dari lokasi kejadian hingga emplasemen Stasiun Sedadi dan terbakar.

Keempat penumpang mobil Avanza itu, yakni Agus Bambang (60), Ihsan Ngadikan (58), dan Bahtiar (30) warga Dinar Mas, Semarang, dan Agus Abdullah (54), warga Ketileng, Semarang, meninggal dunia.

"Kondisi mobil remuk dan hangus terbakar. Keempat korban yang meninggal dunia langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Panti Rahayu Yakkum, Purwodadi, Grobogan," kata Edy.

Akibat kecelakaan itu, KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya-Jakarta tersebut juga harus melakukan penggantian lokomotif sebelum bisa melanjutkan perjalanan kembali.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017