London (ANTARA News) - Promosi tentang Indonesia terus dilakukan di berbagai belahan dunia. Kali ini, masakan-masakan khas Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi menu khusus yang hadir dalam promosi itu oleh Kedutaan Besar Indonesia di Madrid, Spanyol. 

Menu sajian yang disajikan itu di antaranya coto makassar, nasi kuning bugis, ikan masak kuning palumara, ayam goreng bugis, konro bakar, urap, kroket daging, dan terong bakar, sebagaimana dinyatakan Duta Besar Indonesia untuk Spanyol, Yuli Mumpuni Widarso, di Madrid, Senin.

Acara jamuan akhir pekan itu ditutup es palubutung dan secangkir kopi kalosi dari Tana Toraja yang disiapkan Chef Timoty Rahmat dan Ronald Silvano dari International University Liason Indonesia (IULI), Jakarta.

Widarso mengatakan, dalam promosi sajian masakan bertema "Malam Makassar" itu dipilih, karena pada abad ke-15, Makassar mempunyai hubungan dagang dengan pedagang Spanyol sehingga terdapat banyak titik temu sejarah antara Makassar dan Spanyol.

Pada masa kini, promosi dan meniti kembali masa-masa pertemuan sejarah Makassar dan Spanyol itu juga untuk meningkatkan jumlah wisatawan Spanyol ke Indonesia. 

Jamuan Santap Malam Makassar  itu diadakan di Hotel Intercontinental Madrid, dihadiri perwakilan PBB di Bidang Pariwisata (UNWTO), di antaranya Direktur Eksekutif UNWTO, Marcio Favilla de Luca, Direktur Asia Pasifik UNWTO, Xu Jing, Presiden Real Academia de Gastronomia Espana, Rafael Anson.

Kemudian Presiden Associacione Turismo de Madrid, Javier Gomez Navarra, pimpinan industri pariwisata, perhotelan dan penerbangan serta lembaga pendidikan pariwisata, media massa Spanyol dan para duta besar negara-negara sahabat.

Acara diawali persembahan tari kipas anging mamiri oleh pelajar Indonesia di Madrid yang tergabung dalam PPI Madrid. 

Widarso menyampaikan penghargaannya kepada pihak-pihak yang memungkinkan gelaran budaya dan promosi Indonesia itu dilaksanakan, di antaranya Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata, Vita Mesakh, yang juga ketua Akademi Gastronomi Indonesia.

Juga kepada Direktorat Warisan Nilai Budaya dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang memberikan masukan terkait latar belakang sejarah dan warisan tradisi sajian masakan Makassar.

Penghargaan khusus disampaikan kepada pemerintah Kota Makassar dan wali kota Makassar yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Makassar, Rusmayani Madjid.

Secara terpisah, Messakh menyampaikan tentang warisan tradisi gastronomi dan tujuan wisata sajian masakan yang dikembangkan di Tanah Air. 

Kementerian Pariwisata menetapkan lima tujuan wisata sajian masakan dan belanja yakni Bali, Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Bandung yang diperluas menjadi 28 tujuan. Itu dengan memasukkan 10 tujuan prioritas, 10 tujuan branding dan tiga tujuan besar yaitu Batam, Jakarta, dan Bali.

Bukan cuma mendengarkan seni suara khas Makassar serta sajian masakan yang disajikan pada saat itu. Hadirin juga diberikan suatu prosesi upacara khusus, yaitu tata urutan pernikahan pengantin Bugis tradisional, lengkap dengan payung lelung segi empat keemasan, dan tari sedenreng yang dibawakan perantauan Indonesia di Madrid.

Alberto, produser Atrevida Film yang membuat film dokumenter hubungan Kerajaan Spanyol dan Kesultanan Ternate abad ke-15, menyatakan, "Ini benar-benar kami diajak berkunjung ke Indonesia, ke Makassar. Luar Biasa, sangat meriah dan menarik. Kami berterima kasih kepada Kedutaan Besar Indonesia di Madrid yang mengundang kami sehingga dapat merasakan kehangatan Indonesia".

Pernyataan sama juga disampaikan Javier Gomez Navarra yang mengundang Widarso dan Mesakh mengadakan pertemuan dengan anggota Asosiasi Turisme Madrid.

Madjid pun sangat terharu dan berterima kasih kepada Kedutaan Besar Indonesia di Madrid menampilkan tradisi dan makanan Makassar pada jamuan santap malam yang sangat meriah dihadiri tamu penting.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017