Partai Republik (yang mencalonkan Trump) maupun Partai Demokrat (yang mengusung Clinton) sama-sama menyadari posisi penting negara ini (Indonesia)
Jakarta (ANTARA News) - Hillary Clinton dan Donald Trump tidak akan mengubah kebijakan luar negeri Washington terhadap Indonesia jika salah satu dari calon presiden itu terpilih menjadi penguasa Gedung Putih, kata Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Brian McFeeters kepada wartawan di Jakarta, hari ini.

"Hubungan ekonomi dan keamanan kami dengan Indonesia tidak akan berubah akibat pergantian presiden, mengingat Partai Republik (yang mencalonkan Trump) maupun Partai Demokrat (yang mengusung Hillary) sama-sama menyadari posisi penting negara ini," kata McFeeters.

Meskipun perdagangan antara kedua negara turun 12 persen dalam lima tahun terakhir, Amerika Serikat tetap mitra dagang utama Indonesia yang menempati peringkat kedua untuk volume di bawah China.

Untuk bidang pertahanan, Amerika Serikat adalah salah satu pemasok senjata utama Indonesia selain Prancis. Jakarta dalam beberapa tahun terakhir telah membeli sejumlah peralatan militer dari AS, seperti helikopter angkut dan helikopter tempur.

"Siapa pun tokoh yang terpilih, kami dari kedutaan akan berupaya mendatangkan presiden baru ke Indonesia secepatnya dalam kunjungan luar negeri pertama," kata Mcfeeters.

Selain akan meneruskan hubungan baik dengan Indonesia, Hilary atau Trump juga tidak akan mengubah fokus politik luar negeri Amerika Serikat ke Asia Pasifik yang telah dimulai pada masa Presiden Barack Obama, kata McFeeters.

"Asia Pasifik merupakan wilayah penting dengan pertumbuhan ekonomi pesat yang tidak akan kami tinggalkan begitu saja," kata dia.

Mengenai pendapat negatif calon-calon presiden Amerika Serikat terhadap kesepakatan perdagangan bebas Trans-Pacific Partnership (TPP), McFeeters menjelaskan bahwa pernyataan itu hanya strategi politik memperoleh suara pemilih dalam negeri yang tak akan banyak mengubah kebijakan.

"Pada akhirnya, presiden pengganti Obama akan meneruskan kesepakatan TPP ini," kata dia.

Persaingan antara Trump dengan Clinton lima hari menuju pemungutan suara pada 8 November mendatang semakin ketat menyusul penyelidikan baru Biro Investigasi Federal (FBI) terhadap penemuan surat-surat elektronik Clinton pada laptop seorang tokoh partai Demokrat--yang diduga sering melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.

Pewarta: GM Nur Lintang Muhammad
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016