Cianjur (ANTARA News) - Warga di sejumlah wilayah di Cianjur, Jabar, diserang serangga jenis tomcat yang sudah berlangsung sejak satu bulan terakhir.

Akibatnya ratusan warga mengalami gatal-gatal, kulit melepuh dan terasa panas disertai timbul bintik-bintik merah akibat gigitan serangga. Puluhan warga di Kecamatan Campaka, harus menjalani perawatan di puskesmas akibat gigitan serangga tersebut.

"Gigitan tomcat menyebabkan kulit melepuh, gatal-gatal. Rasanya panas dan timbul bintik-bintik merah. Saat ini sudah puluhan warga yang dirawat akibat serangan tomcat," kata Zaenal (47) tokoh masyarakat di Kecamatan Campaka, saat dihubungi, Rabu.

Dia menuturkan, warga di wilayah lain, baru terkena serangan tomcat, sedangkan warga di sebagian besar wilayah Campaka, telah mengalami hal tersebut sejak satu bulan terakhir.

Saat ini tambah dia, tomcat tersebut menyerang warga tidak hanya saat bekerja, namun ratusan tomcat ditemukan di rumah-rumah warga dan mengigit warga yang sedang beristirahat di dalam rumah atau tengah tertidur lelap sekalipun.

"Serangan tomcat ini terjadi sejak masuknya musim panen satu bulan yang lalu. Sehingga ratusan warga di wilayah tersebut, banyak yang mengalami gatal-gatal dan luka melepuh," katanya.

Pihaknya berharap dinas terkait di Pemkab Cianjur, segera mengambil tindakan agar warga dapat menjalani aktifitas tanpa takut gigitan tomcat karena sebagian besar tomcat menyerang warga ketika berada di dalam rumah, bukan hanya saat bekerja di landang.

Sementara itu Asep, Kepala Puskesmas Campaka, mengatakan, saat ini pihaknya hanya menerima warga yang menjadi korban gigitan tomcat, sehingga tidak dapat melakukan tindakan pencegahan karena hal tersebut merupakan tanggungjawab dinas pertanian.

"Kami hanya memberikan bantuan medis bagi warga yang digigit tomcat. Kalau untuk pencegahan dan penanganan itu kebijakan dinas pertanian, bukan dinas kesehatan karena selama ini banyak warga yang meminta kami melakukan pencegahan dan penanganan," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015