Jakarta (ANTARA News) - Pada hari-hari biasa, kita jarang sakit. Namun saat menjelang liburan, tiba-tiba penyakit berdatangan seperi migrain, infeksi pernafasan atau demam tinggi. 

Akademisi asal Belanda telah menemukan satu dari 30 orang menjadi tidak sehat segera setelah mereka berhenti bekerja dan mencoba rileks, baik saat libur panjang maupun di akhir pekan. Fenomena itu bahkan ada namanya ; "sakit di waktu senggang".

Tapi, apa saja penyebabnya? Berikut alasan yang diungkapkan oleh para ahli dan bagaimana cara menghentikannya seperti dilansir dari Daily Mail: 

1. Salahkan pekerjaanmu Tubuh secara konstan memproduksi hormon stres adrenalin dan kortisol yang mengatur sistem vaskular, kesiapsiagaan dan siklus tidur kita. Mereka juga mampu menghilangkan rasa sakit-artinya sakit apa pun tidak akan terasa dan menekan sistem kekebalan tubuh.

Neil Shah, direktur Stress Management Society, mengatakan: "Minggu-minggu sebelum kita liburan terkenal sangat membuat stres. Level kortisol dan adrenalin naik, sehingga saat kita rileks, sistem kekebalan tubuh kita berada di kondisi surut yang paling rendah dan sangat rentan oleh serangga.

Coba: penelitian dari Belanda menunjukkan delapan dari 10 orang yang menderita masalah tersebut sembuh saat mereka menemukan pekerjaan yang tingkat stresnya kurang.

Kurangi stres dengan perencanaan sebelumnya, kata Shah. "Mulai mengorganisir sebulan sebelum berlibur, delegasikan dan wujudkan tugas-tugas yang banyak dan yang bisa menunggu dikerjakan sampai selesai liburan." 

2. Anda tak bisa terputus Anda mungkin iseng-iseng menggunakan HP untuk mengecek skor pertandingan sepak bola, atau karena Anda memiliki alasan untuk tetap terhubung dengan keluarga di rumah. "Bahayanya adalah Anda akan terganggu oleh media sosial dan lebih buruknya, email-email pekerjaan menyebabkan level stress Anda naik lagi," kata Shah.

Studi menunjukkan penggunaan smartphone yang berlebihan bisa menyebabkan palpitasi atau kondisi detak jantung yang cepat atau tidak menentu, tekanan darah tinggi dan insomnia. Bagi yang benar-benar ketergantungan, hanya terpisahkan dari alat komunikasinya saja bisa menyebabkan kepanikan.

Coba kunci telepon Anda di tempat yang aman dan periksa pesan-pesan hanya sekali sehari. "Mungkin butuh beberapa hari untuk menyapih Anda dari kabar-kabar, email dan media sosial, namun kesehatan mental dan fisik Anda akan sangat diuntungkan jika melakukan itu," kata Shah.

3. Ada sesuatu dengan airnya Beberapa dari kita yakin kalau sistem pencernaan kita siap untuk pergi ke pantai untuk melindungi perut dari mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Sebuah studi independen terbaru menemukan bahwa pelancong yang minum kapsul prebiotik selama seminggu sebelum perjalanan dan selama liburan mengalami pengurangan masalah pencernaan yang signifikan.

4. Diet Biasanya, menjelang liburan kita ingin diet untuk tampil mempesona saat berlibur. Tapi hal itu berbahaya bagi tubuh.

"Diet yang sangat rendah kalori mulai 800 hingga 1.200 sehari membuat tubuh berpikir itu adalah situasi kelaparan dan mulai stres, yang kemudian merusak fungsi kekebalan tubuh," kata Elaine Allerton, pakar diet dan juru bicara Asosiasi Diet Inggris.

"Saat Anda pergi ke luar negeri, Anda akan cepat terpapar bakteri dan virus baru dan dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh, Anda akan lebih rentan terhadap bakteri dan virus, khususnya bakteri yang menyebabkan keracunan makanan,"q Allerton mengatakan "alih-alih diet ketat, berinvestasilah dalam memilih baju-baju yang cantik dan berjanjilah akan mengadopsi diet seimbang setahun penuh untuk memastikan lingkar pinggang dan sistem imun tetap sehat." 

5. Kebanyakan makan Survey menunjukkan, pada hari pertama liburan saja, orang Inggris makan banyak, 5.756 kalori (lebih dari dia kalinya batas yang direkomendasikan). Bagi mereka yang berpesiar, akan memakan dengan lahap 1.000 kalori ekstra setiap harinya. Dalam jangka pendek, pesta mabuk-mabukan itu akan menyebabkan ketidaknyamanan tapi kerusakanny bukanlah sementara: sebuah studi di tahun 2010 menemukan bahwa mereka yang mnungkatkan asupan kalori harian 79 persen selama emoat minggu akan menambah bert badan 14 pon, dan enam bulan kemudian hanya separuh yang hilang selain kebiasaan makan yang kembali normal.

Coba untuk tidak mengasosiasikan liburan dengan makan banyak. Allerton menyarankan: "pilih makanan pembuka atau puding tapi jangan dua-duanya. Tolak roti dalam keranjang dan jangan makan makanan berat di malam hari." 

 6. Dehidrasi Udara di dalam kabin pesawat biasanya memiliki tingkat kelembapan 10-20 per sen- jauh lebih rendah dibanding tipikal kenyamanan kelembapan di dalam ruangan yakni 30-65 per sen. Artinya kehilangan air dalam pernafasan dan pembentukan urin (50 ml, gas kecil setiap setengah jam) tidaklah diganti melalui penyerapan melalui kulit. Dehidrasi menyebabkan stres pada lambung, kram otot dan bahkan meningkatkan tekanan darah. Kalau itu berlanjut saat liburan, akan mengarah pada kelelahan panas, yang berkembang pada stroke jantung.

"Jika Anda cukup terhidrasi maka urin akan berwarna kuning pucat," kata Elaine. "Warna lebih gelap artinya Anda butuh lebih banyak minum." 

7. Tetap olah raga "Melanjutkan olah raga selama bepergian akan meningkatkan kemampuan mengatasi jet lag dan membantu merevitalisasi sistem kekebalan tubuh untuk melindungi dari serangga di kabin pesawat dan selama liburan," kata Dr Dale Esliger, dosen senior di Universitas Loughborough.

"Cobalah melakukan sesuatu yang bersifat fisik segera setelah sampai: tenis atau golf atau olah raga air," kata Dr Dale. "Waktu liburan adalah kesempatan yang sempurna untuk menjadi lebih aktif dari pada biasanya." 

8. Sakit kepala hormon Migrain adalah kondisi yang disebabkan oleh sakit kepala sebelah yang luar biasa, biasanya dikombinasikan dengan mual dan masalah pandangan. Stres, perubahan cuaca dan gangguan pada pola makan dan tidur adalah pemicunya.

"Pastikan Anda memiliki obat yang jenis dan jumlahnya pas saat liburan," kata Wendy Thomas, chief executive riset dana sosial Migraine Trust. Coba tetap disiplin pada waktu tidur rutin Anda, makan teratur, tetap terhidrasi, olah raga rinfan dan mengenakan topi dan kaa mata hitam.

9. Jet lag membuat Anda merasa sakit Bersamaan dengan siklus tidur yang terganggu, simptom jet lag termasuk mual, gangguan pencernaan, konstipasi, dan diare karena hormon bertanggung jawab pada siklus tidur dan bangun terkait secara rumit dengan sistem pencernaan kita.

"Segeralah menyesuaikan dengan waktu lokal dan coba bangun pada waktu yang sama setiap hari," kata Professor Kevin Morgan, direktur di unit riset klinikal tidur di Loughborough.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015