Banda Aceh (ANTARA News) - Seorang diduga anggota kelompok bersenjata, Din Minimi, tewas setelah terlibat kontak tembak dengan tim gabungan Polda Aceh di Gampong Blang Malu, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie.

Kapolres Pidie AKBP Muhajir di Sigli, ibu kota Kabupaten Pidie, Minggu, mengatakan, insiden tersebut terjadi Minggu (24/5) sekitar pukul 02.30 WIB.

"Selain itu, seorang dari anggota kelompok bersenjata tersebut terluka tembak di bagian kaki kanan dan seorang lagi diamankan polisi," ungkap AKBP Muhajir.

Adapun anggota kelompok bersenjata yang tewas tersebut yakni Muhammad Rizal, 26 tahun, warga Desa atau Gampong Rheng, Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie.

Sedangkan yang tertembak di kaki kanan yakni Muhammad Nasir, 29 tahun, warga Desa Ulee Blang, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara. Sementara, yang ditangkap di angkutan umum bernama Khadafi, warga Keumala, Pidie.

Dalam insiden tersebut, tim gabungan Polda Aceh mengamankan sepucuk senjata api AK 57 beserta satu magasin, dan 30 butir pelurunya.

"Kini, dua tersangka yang beserta barang bukti diamankan di Mapolres Pidie. Sedangkan yang meninggal dunia dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Tgk Chik Di Tiro, Sigli," kata dia.

AKBP Muhajir menjelaskan bahwa kejadian berawal dari informasi masyarakat yang melaporkan ada pergerakan kelompok bersenjata Din Minimi yang menumpangi angkutan umum jenis labi-labi.

"Dari informasi tersebut, tim bergerak mengejar keberadaan pelaku. Mereka diduga hendak merampok stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU di kawasan Blang Malu," kata dia.

Sebelum menuju SPBU, kata dia, sekelompok pria bersenjata api tersebut berhenti di depan sebuah warung nasi yang berada di jalan nasional Banda Aceh-Medan.

Saat angkutan umum yang membawa kelompok itu berhenti, tim gabungan Polda Aceh menggerebek mereka. Dua di antaranya kabur ke areal persawahan. Seorang lagi bersembunyi di angkutan umum tersebut.

Sambil melarikan diri, mereka melepaskan tembakan ke arah tim gabungan. Tim juga melepaskan tembakan balasan. Sempat terjadi kontak tembak beberapa saat.

Usai kontak tembak reda, tim menyisir lokasi pelarian dua anggota kelompok bersenjata tersebut dan menemukan seorang yang memegang senjata AK meninggal dunia dan seorang lagi tertembak di kaki kanan.

"Kami akan mengembangkan kasus ini. Kami mengimbau masyarakat berpartisipasi melaporkan keberadaan kelompok bersenjata di daerah ini," kata AKBP Muhajir.

Pewarta: M Haris SA
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015