Jakarta (ANTARA News) - Seni latte membuat secangkir kopi terlihat indah karena dihiasi berbagai pola dan gambar di permukaan latte yang menjadi salah satu faktor yang menarik pencinta kafein datang ke kedai kopi.

"Dulu seni latte tidak terlalu variatif, gambarnya hanya hati atau rosetta, sekarang ada macam-macam, seperti tiga dimensi," kata barista asal Italia Eduardo Vastolo di Le Meridien Jakarta, Rabu.

Barista dari Illy Caffe Asia Pasifik itu menjelaskan ada beberapa teknik menghias caffe latte. Yang pertama adalah membuat gambar di permukaan espresso saat proses menuang susu panas (free pouring).

Barista menuang susu panas dari wadah berujung tajam ke cangkir berisi sedikit espresso yang dimiringkan. Dengan gerakan lihai, gambar-gambar seperti bunga dan hati akan tercipta di permukaan espresso.

Cara lain adalah etching atau menggunakan alat bantu seperti tusuk gigi atau stik tajam dari metal untuk membentuk busa-busa susu menjadi pola seperti wajah binatang.

Dalam teknik ini, barista juga dapat menambahkan bubuk cokelat dan sirup cokelat untuk membentuk variasi gambar.





Eduardo menegaskan keindahan dari seni latte tidak boleh mengorbankan kualitas rasa kopi. Caffe latte yang dihias dengan teknik free pouring tidak mengubah rasa, sementara teknik etching akan memberi sentuhan cokelat tergantung dari variasi bahan yang ditambah saat menghias.


Asal Usul Latte





Eduardo mengatakan ada salah kaprah mengenai istilah "latte" yang beredar di kalangan penikmat kopi. Istilah yang benar, lanjutnya, adalah caffe latte.

"Jika Anda ke Italia dan memesan latte, yang akan disuguhkan adalah segelas susu putih karena 'latte' artinya susu," jelas dia.

Caffe latte disebut Eduardo lebih populer di Amerika Serikat. Menurut dia, Coffee latte yang ada di Asia pun merupakan racikan khas Amerika Serikat. Perbedaan mencolok antara racikan kopi Italia dan Amerika adalah dari ukuran cangkir.

Di Italia, kopi disajikan di cangkir mungil yang lebih kecil dari ukuran normal. Sementara itu, orang Amerika lebih menyukai kopi yang disajikan dalam cangkir ukuran besar. Cara Amerika menyesap kopi menjadi awal dari munculnya minuman Americano, espresso yang ditambah dengan air panas.

"Di Italia saat Anda memesan kopi, kami memberi ini," ujar dia seraya menunjukkan cangkir kecil.





"Karena Amerika ingin kopi dalam cangkir lebih besar, maka kami masukkan espresso dalam cangkir besar, lalu tambah dengan air panas," lanjut dia.

Masyarakat di AS terbiasa menyesap kopi di berbagai tempat, termasuk saat berjalan kaki. Maka, wajar bila ukuran kopi yang biasa diminum di AS lebih besar sehingga mereka dapat berlama-lama menikmatinya.


“Di Italia, minum kopi hanya di kedai kopi. Setelah minum, mereka segera meninggalkan kedai,” imbuh dia.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015