Kami cukup optimistis produk kami ini dapat berbicara di kancah persaingan media sosial di Indonesia.
Jakarta (ANTARA News) - Aplikasi perpesanan lokal Indonesia Messenger (Imes) siap menyaingi messenger lain seperti Blackberry Messenger dan Whatsapp Messenger untuk berebut kue jumlah pengguna internet di Indonesia.

"Kami cukup optimistis produk kami ini dapat berbicara di kancah persaingan media sosial di Indonesia. Karena selain mengusung konsep nasionalisme, Imes juga memiliki banyak keunggulan yang konsumen tidak dapatkan dari platform sejenis," kata Managing Director PT Gobsindo Utama, Sonny J Tendean dalam acara peluncuran Imes di Jakarta, Sabtu.

Dia mencontohkan sejumlah keunggulan Imes dibanding messenger lain di antaranya kemampuan untuk mentransfer file hingga 250 megabyte ke sesama penggunanya dan anggota grup yang mencapai dua ribu anggota dan memiliki kemampuan mengkombinasikan chatting, microblogging serta media jejaring sosial.

Sonny mengatakan Imes sudah dapat diunduh di Google Play Store secara cuma-cuma. Kendati demikian, dikatakannya aplikasi tersebut belum bisa diunduh dari platfotm selain Android dengan alasan efektivitas bisnis.

"Tentunya nanti ada beberapa fitur-fitur premium yang dapat pengguna tambahkan pada Imes dengan harga terjangkau. Sementara untuk platform baru Android saja dan nantinya bisa ke yang lain seperti Windows dan iOS," katanya.

Sonny juga berharap hasil karyanya dapat digunakan secara luas dan menjadi kebanggan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Jelas ini merupakan salah satu produk Indonesia dan diharapkan menjadi satu kebanggaan bagi bangsa kita. Untuk mewujudkan hal tersebut kita membutuhkan dukungan dari masyarakat Indonesia untuk menggunakan produk ini, dimulai dari diri kita sendiri, masyarakat luas dan pada akhirnya produk ini bisa bersaing di tingkat dunia," kata dia.

Indonesia, kata dia, merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna media sosial terbesar di dunia.

"Hal ini menjadikan sebuah tantangan sekaligus peluang tersendiri bagi Indonesia untuk membuat produk media sosial sendiri," kata dia.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015