PBB sangat berharap bisa bekerja sama
PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Sabtu (15/2), menyambut baik pembentukan pemerintah baru di Lebanon dan menyerukan pemilihan presiden di negara Timur Tengah.

"Sekretaris Jenderal dengan hangat menyambut baik pengumuman hari ini mengenai pembentukan pemerintah baru di Lebanon, dan mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Tammam Salam mengenai langkah penting ini," demikian isi pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB, New York, oleh juru bicara Ban Ki-moon.

"Sekretaris Jenderal mendorong para pemimpin politik di Lebanon agar membangun keterlibatan yang konstruktif yang menghasilkan pembentukan pemerintah baru guna menjamin pemilihan presiden mendatang di negeri itu bisa diselenggarakan dalam kerangka waktu yang ditetapkan oleh peraturan," kata pernyataan itu.

Pada Sabtu pagi, pemerintah baru yang dipimpin oleh Perdana Menteri baru Tammam Salam dibentuk di Lebanon, setelah 10 bulan kebuntuan.

Salam, yang dilahirkan pada 1945, adalah politikus sayap-tengah. Ayahnya lama menjadi perdana menteri Lebanon, dan ia dipandang memiliki kedekatan dengan mantan perdana menteri Saad Al-Hariri.

Salam, Sabtu (15/2), memperlihatkan keyakinannya bahwa kabinetnya, yang baru dibentuk, mampu memenuhi tenggat undang-undang dasar, demikian laporan media setempat.

Perdana Menteri tersebut menyatakan sidang kabinet akan diselenggarakan pada 18 Februari.

"Sekretaris Jenderal mengucapkan terima kasih kepada perdana menteri Najib Miqati, yang habis masa jabatannya," kata pernyataan itu, sebagaimana dikutip Xinhua.

"PBB sangat berharap bisa bekerja sama dengan pemerintah baru Lebanon dalam upaya melayanyi rakyat Lebanon dan menjamin pelaksanaan efektif Resolusi 1701 Dewan Keamanan serta resolusi lain yang relevan yang tetap menjadi dasar bagi kestabilan di negeri itu."

Resolusi 1701, yang mengakhiri perang 2006 antara Israel dan gerilyawan Lebanon, Hizbullah, menyerukan dihormatinya Garis Biru, perlucutan senjata semua anggota milisi di Lebanon, dan diakhirinya penyelundupan senjata di daerah itu.

"Mengingat kuatnya tantangan keamanan, kemanusiaan dan ekonomi yang dihadapi Lebanon, Sekretaris Jenderal menekankan pentingnya pemerintah yang bisa tanpa menunda-nunda bertindak secara efektif untuk mengatasi tantangan seperti itu dengan dukungan penuh semua pihak," tambah pernyataan tersebut.

(C003)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014