Jakarta (ANTARA News) - Aparat Polda Metro Jaya telah menangkap seorang pria yang membawa senjata api laras panjang M451 dan beberapa pucuk air soft gun di dalam mobilnya.

"Pelaku bernama Michael Irsano, tinggal di Apartemen Cibubur Jalan Radar AURI, Kelurahan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur. Dia ditangkap pada Senin (4/11) sekitar pukul 20.30 WIB," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Rikwanto mengatakan Michael awalnya ditangkap karena petugas menemukan senjata api laras panjang M451 dan tiga pucuk air soft gun di dalam mobilnya bernomor polisi D 888 DR.

Dari temuan di mobil Michael, polisi kemudian melakukan penggeledehan di apartemennya, di Tower A Lantai 7 Apartemen Cibubur.

"Di apartemennya, polisi menemukan delapan pucuk air soft gun dan satu pucuk senjata api. Selain itu ditemukan juga 118 butir peluru tajam serta beberapa peluru karet dan gotri," tuturnya.

Rikwanto mengatakan saat ini pelaku sudah diamankan untuk dimintai keterangan mengenai kepemilikan senjata itu.

Beberapa waktu sebelumnya, polisi juga sedang menyelidiki penembakan mobil Toyota Kijang Innova di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta yang terjadi pada Kamis (17/10) menggunakan senjata yang diduga jenis air soft gun.

Dari tempat kejadian perkara, penyidik menemukan dua butir bola peluru atau gotri berukuran tiga milimeter tidak jauh dari lokasi penembakan. Satu gotri kondisinya masih utuh, sedangkan satunya agak rusak.

Rikwanto mengatakan dari pemeriksaan penyidik, ada dua peluru yang ditembakkan tetapi hanya ada satu yang mengenai kaca belakang mobil hingga retak dan pecah.

"Tidak ada gotri yang masuk ke dalam mobil. Melihat kerusakannya, diduga gotri ditembakkan menggunakan air soft gun dengan gas yang cukup keras," tuturnya.

Rikwanto mengatakan Toyota Kijang Innova dengan nomor polisi B 1102 RFN milik Enny keluar dari Senayan City pada Kamis malam. Tidak lama kemudian, sekitar pukul 21.15, mobil tersebut ditembak dari belakang yang menyebabkan kaca belakangnya retak dan pecah.

Enny diketahui bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Perdagangan, sedangkan suaminya berprofesi sebagai jaksa.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013