Dumai (ANTARA News) - Ribuan warga Kota Dumai, Riau, khususnya yang berada di Kecamatan Medang Kampai, digemparkan dengan munculnya makhluk yang diduga "jadi-jadian" dengan wujud yang beragam.

Seorang warga Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Irda (34), kepada ANTARA, Rabu dini hari mengatakan, wujud makhluk jadi-jadian tersebut terkadang berupa babi, harimau, dan manusia dengan pakaian juba serba hitam.

Dikatakannya, makhluk jadi-jadian tersebut mulai muncul sejak Jumat (3/12) dengan wujud babi dan harimau yang hampir saja melukai beberapa warga di sana.

"Setelah wujud dua hewan itu, dihari berikutnya, Sabtu (4/12), warga kembali dikejutkan dengan munculnya dua pria berpakaian serba hitam. Dua pria misterius itu berusaha menculik dua anak warga di Kelurahan Pelintung," terangnya.

Setelah peristiwa itu, Iwan (45) seorang warga Pelintung lainnya, mengatakan, pada hari Minggu (5/12), warga kembali digemparkan dengan munculnya seekor anjing bewarna kuning ke-emasan yang masuk kedalam rumah warga.

"Anjing tersebut kebal terhadap benda tajam. Waktu kami hujani sama parang, kapak, dan kami pukuli kayu, dia tidak mempan dan justru berusaha melawan," ucapnya.

Sejak rentetan kejadian janggal itu, dikatakan Sani (48), warga lainnya, masyarakat di empat kelurahan se-Kecamatan Medang Kampai meliputi Kelurahan Guntung, Mundam, Teluk Makmur, dan Kelurahan Pelintung berinisiatif untuk berjaga-jaga khususnya pada malam hingga dini hari.

"Setiap malamnya sejak peristiwa janggal itu, pada pukul 19.00 WIB) sampai pukul 05.00 WIB, ratusan warga per-kelurahan berjaga-jaga mengawasi keberadaan makhluk jadi-jadian itu. Ya, seperti subuh ini," ucapnya.

Pantauan ANTARA, sejak Selasa (7/12) sekitar pukul 21.00 WIB hingga Rabu (8/12) pukul 04.00 WIB, warga satu Kecamatan Medang Kampai yang jumlahnya mencapai ribuan orang terus berjaga-jaga. Rata-rata dari mereka melengkapi diri dengan berbagai jenis senjata tajam, mulai dari parang, celurit, kapak, dan bambu runcing.

Mereka juga membentuk tim pada masing-masing kelurahan. Untuk di Kelurahan Guntung, ada sekitar 300 warga yang didominasi dengan kaum pria dewasa. Mereka berinisiatif menjaga setiap persimpangan yang sering dilintasi kendaraan. Mereka juga memeriksa setiap orang tak dikenal yang keluar masuk wilayah pemukiman.

Sementara di Kelurahan Mundam, sedikitnya ada 400 warga yang berjaga-jaga diberbakai pintu gerbang komplek perumahan. Selain berjaga-jaga, mereka juga berkeliling dengan berjalan kaki dan menggunakan kendaraan baik roda dua dan empat.

Untuk di Kelurahan Teluk Makmur dan Pelintung, lebih dari seribuan warga yang merupakan kaum pria dan wanita dewasa terus mengelilingi perkampungan. Mereka juga menyisir sejumlah wilayah perkebunan kelapa sawit dan semak belukar yang ada di sekitar.

Pada penyisiran perkebunan dan semak belukar tersebut, sejumlah warga juga mengaku menemukan beberapa jejak aneh yang diduga bekas tumpuan makhluk jadi-jadian tersebut.(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010