Jakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Laut terus memperkuat armadanya dengan menambah kapal perangnya, yakni KRI Nagapasa-403, yang merupakan kapal selam buatan galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), Korea Selatan.

Hal itu ditandai dengan peresmian "Shipnaming dan Commissioning" KRI Nagapasa-403 oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, di dermaga galangan kapal DSME, Okpo, Geoje, Gyeongsang Selatan, Korea Selatan, Rabu.

Dalam kegiatan itu Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi turut hadir dan menyaksikan peresmiannya.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan, dengan masuknya kapal selam KRI Nagapasa-403 ke jajaran TNI AL diharapkan mampu mendukung terciptanya stabilitas keamanan kawasan dan dapat mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"Pada prinsipnya, tidak akan pernah terjadi sebuah pertahanan negara yang kuat tanpa ditopang oleh alutsista yang kuat," kata Menhan.

Penamaan Nagapasa pada kapal selam TNI AL yang diambil dari anak panah Indrajit yang dahsyat, diyakini akan mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, melindungi kehormatan serta keselamatan bangsa dan menegakkan hukum di perairan Indonesia.

KRI Nagapasa-403 merupakan salah satu dari tiga kapal selam yang dibangun di galangan DSME, dengan catatan dua unit diselesaikan di DSME dan satu kapal lainnya diselesaikan di PT PAL.

"Meningkatnya kemampuan kekuatan pertahanan dengan adanya KRI Nagapasa-403 ini menjadi momentum penting bagi pembangunan kekuatan pertahanan negara di laut menuju kekuatan pokok minimum atau Minimum Essential Force (MEF)," kata Ryamizard.

Proses pengadaan kapal ini yang dilakukan dengan prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi, juga dimaksudkan untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri sehingga mampu memperkuat keterpaduan operasional antara sistem senjata antarmatra.

Pada peresmian dan penamaan KRI Nagapasa-403 ini juga dilaksanakan pengukuhan Komandan yaitu Letkol Laut (P) Hari Setyawan dan pengawak KRI Nagapasa -403.

Kepada komandan kapal dan para pengawak KRI Nagapasa-403, Menhan menekankan agar kapal selam ini dapat dirawat dengan penuh tanggung jawab dengan memahami betul pengoperasian kapal secara tepat.

TNI AL juga diminta mengadakan latihan terus menerus, bertahap dan berlanjut guna meningkatkan profesionalisme pengawak KRI Nagapasa-403.

Perjalan panjang pembangunan Kapal Selam Diesel Elektrik DSME 209 ini meliputi kegiatan steel cutting KRI Nagapasa-403 pada 3 Desember 2013, keel laying pada 9 April 2015, serta peluncuran pada 24 Maret 2016 yang kemudian dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan sea trial serta pelatihan awak KRI Nagapasa-403 selama satu tahun.

Kapal selam ini diawaki oleh 41 personil, direncanakan akan berlayar menuju Indonesia pada awal Agustus ini selama 17 hari.

Berdasarkan kontrak pengadaan kapal selam DSME 209 yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan pihak galangan DSME Korea Selatan, maka dilaksanakan pembangunan kapal sebanyak tiga buah yang dimulai sejak bulan Januari 2013 dengan bobot 1400 ton, memilki panjang 61.3 meter dan lebar 7,6 meter dengan kecepatan 21 knot di bawah air.

Kapal selam DSME209 produksi DSME ini merupakan kapal selam dengan Latest Combat System, Enhanced Operating System, Non-hull Penetrating Mast and Comfortable Accomodation, serta dilengkapi dengan peluncur torpedo yang mampu meluncurkan torpedo 533 mm dan peluru kendali anti kapal permukaan yang merupakan modernisasi armada kapal selam TNI Angkatan Laut.

Turut mendampingi Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat meresmikan KRI Nagapasa-403 antara lain Dirjen Renhan Kemhan Marsda TNI Abdul Muis, Dirjen Pothan Kemhan Dr Sutrimo S, Kabaranahan Kemhan Laksda TNI Leonardi, Kapusada Baranahan Kemhan Marsma TNI Didi Dipo Issasongko, Karo TU Setjen Kemhan Brigjen TNI Ida Bagus Purwalaksana dan Karoum Setjen Kemhan Brigjen TNI Dessano Indrasakti.

Selain itu hadir Dubes LBBP RI di Korea Selatan Umar Hadi, Katimlak KKIP Laksamana TNI (Purn) Soemardjono, Kasum Panglima TNI Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan, Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Mulyadi, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto dan Waasops Panglima TNI Laksamana Pertama TNI Nurhidayat.

(Baca: TNI AL : ancaman sektor maritim terus berkembang)